3. Sangkuriang
Kisah Sangkuriang adalah legenda dari tanah Sunda, Jawa Barat, Indonesia. Kisah ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Sangkuriang yang jatuh cinta pada ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Berikut adalah ringkasan cerita Sangkuriang:
a. Awal Mula Dayang Sumbi adalah seorang putri yang sangat cantik dan cerdas. Suatu hari, ia menenun di rumahnya tetapi alat pintalnya jatuh ke sungai. Ketika mencoba mengambilnya, ia bertemu dengan seekor anjing bernama Tumang yang sebenarnya adalah seorang dewa yang dikutuk. Dayang Sumbi menikah dengan Tumang dan mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang.
b. Perjalanan Sangkuriang: Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan pemberani. Suatu hari, saat berburu di hutan, ia membunuh Tumang tanpa mengetahui bahwa anjing tersebut adalah ayahnya. Ketika Dayang Sumbi mengetahui hal ini, ia marah dan memukul kepala Sangkuriang hingga terluka. Sangkuriang diusir dari rumah.
c. Pertemuan Kembali: Setelah bertahun-tahun, Sangkuriang kembali ke desa asalnya. Ia bertemu dengan Dayang Sumbi yang masih awet muda karena memiliki kekuatan abadi. Keduanya tidak mengenali satu sama lain dan Sangkuriang jatuh cinta pada Dayang Sumbi.
d. Permintaan Dayang Sumbi: Ketika mengetahui bahwa pemuda yang mencintainya adalah anaknya sendiri, Dayang Sumbi mencoba menggagalkan pernikahan mereka dengan memberikan tugas yang mustahil kepada Sangkuriang. Ia meminta Sangkuriang untuk membendung sungai dan membuat danau serta perahu besar dalam semalam.
e. Kegagalan Sangkuriang: Dengan kekuatannya, Sangkuriang hampir berhasil menyelesaikan tugas tersebut. Namun, Dayang Sumbi berdoa agar hari segera datang sebelum pekerjaan Sangkuriang selesai. Mendengar kokok ayam, Sangkuriang mengetahui bahwa usahanya gagal dan marah besar. Ia menendang perahu yang dibuatnya hingga terbalik, yang kemudian menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Legenda Sangkuriang ini sering dikaitkan dengan mitos asal-usul Gunung Tangkuban Perahu yang berada di wilayah Jawa Barat. Mitos ini tidak masuk akal, tetapi kisah ini telah melagenda di tengah masyarakat Indonesia. Bahkan termasuk salah satu dari lima kisah yang paling berpengaruh di masyarakat.
Wasalam, Kompleks GPM, 16 Juni 2024
