Gambar FOOTNOTE HISTORIS: LIMA KISAH CINTA PALING MELEGENDA DI DUNIA (5)


 5. LAYLA DAN MAJNUN
   
"Layla dan Majnun" adalah kisah cinta legendaris dari tradisi sastra Timur Tengah, khususnya Persia dan Arab. Cerita ini terkenal sebagai salah satu kisah cinta paling tragis dan romantis dalam sejarah sastra. Berikut adalah ringkasan dari kisah "Layla dan Majnun":

Latar Belakang
Kisah ini berasal dari puisi yang ditulis oleh penyair Persia Nizami Ganjavi pada abad ke-12. Cerita ini berlatar  padang pasir Arab dan mengisahkan cinta yang penuh penderitaan antara dua kekasih, Qays (yang kemudian dikenal sebagai Majnun) dan Layla.

Alur Cerita
1. Pertemuan di Sekolah:
   Qays dan Layla bertemu saat masih anak-anak di sekolah. Mereka segera jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua Layla.

2. Pemisahan dan Obsesi:
   Karena hubungan mereka tidak disetujui, orang tua Layla memisahkan mereka dan melarang mereka untuk bertemu. Qays menjadi sangat terobsesi dengan Layla, sampai-sampai ia kehilangan akal sehatnya dan mulai berkeliaran di padang pasir, meratapi nasibnya. Karena kegilaannya itu, ia diberi julukan "Majnun," yang berarti "gila."

3. Layla dipaksa menikah dengan pria lain yang bernama Ibn Salam, meskipun hatinya masih milik Majnun. Layla tetap setia dalam hatinya kepada Majnun dan menolak untuk mengakui suaminya.

4. Majnun menghabiskan hidupnya di padang pasir, ia menulis puisi dan meratapi cintanya yang tak terbalas. Ia hidup sebagai petapa, ditemani oleh hewan-hewan liar yang menjadi sahabatnya. Kepedihan cintanya membuatnya dihormati oleh suku-suku yang ditemuinya.

5. Layla akhirnya meninggal karena patah hati. Ketika Majnun mendengar berita kematian Layla, Majhun segera pergi ke makamnya. Akhirnya Majnun juga ditemukan mati di samping kubur Layla. Cinta mereka yang tragis akhirnya bersatu dalam keabadian.

Notes:
"Layla dan Majnun" mengeksplorasi tema-tema cinta sejati, pengorbanan, kesetiaan, dan penderitaan. Bahkan menurut sebagian filosof bahwa kisah Majunun telah ikut mempengaruhi ahli sufi. Kisah ini juga menunjukkan bagaimana cinta yang mendalam dapat mengatasi semua rintangan, meskipun dalam bentuk penderitaan yang ekstrem. Kisah ini juga mencerminkan pandangan bahwa cinta sejati seringkali tidak ditemukan dalam kehidupan duniawi, tetapi dalam pengorbanan dan kesetiaan yang abadi.

Kisah "Layla dan Majnun" telah menginspirasi banyak karya sastra, musik, seni dan sufi di seluruh dunia. Cerita ini tetap populer dan dihormati dalam tradisi sastra Timur Tengah dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa, termasuk bahasa Inggris, Prancis, dan lainnya. Banyak seniman dan penulis yang terus mengadaptasi dan menginterpretasikan cerita ini dalam berbagai bentuk, menunjukkan daya tarik abadi dari cinta tragis Layla dan Majnun. Kisah ini juga menginsfirasi para sufi bahwa "Ke mana pun engkau menghadap di sanalah terpampang waja ilahi. Sama dengan majnun ketika menolek ke sana ke mari mencari si Layla, sebagian orang  menemohkannya bahwa Layla tidak ada di sekitar sini tetapi dia sedang berasyik-maksyuk menikmati malam pengantin di rumahnya bersama suaminya, Ibn Salam". Tatapi, Majnun menjawabnya dengan enteng, "Layla ada di mana-mana, yaitu ke mana pun saya menghadap di sanalah wajah Layla terpampang".
 
Wasalam,
Kompleks GPM, 19 Agustus 2024