FOOTNOTE HISTORIS: KEULETAN TOMALA'BI'TA, H.M. ZIKIR SEWAI PERLU DITELADANI (2) by Ahmad M. Sewang
Perkenankan saya memulai pembahasan biografi H.M. Zikkir Sewai dengan kalindada. Demikian itulah ide yang saya janjikan beberapa tahun lewat seorang mahasiswa asal Mandar, mantan Ketua DPRD Majene, bernama Darmansya Kebetulan saya membimbing thesisnya di UIN Alauddin Makassar. Karena itu, saya nilai tesisnya bagus, sehingga saya meminta lanjut ke tingkat doktor dan saya siap menjadi salah satu pembimbingnya. saya, jika menginginkan KALINDADA jadi budaya nasional tidak saja terbatas pada hanya budaya lokal, maka kalindada sebagai salah satu tempat tersimpangnya khazanah budaya leluhur Mandar yang akan dikenal banyak warga Indonesia. Maka kalindada wajib diperkenalkan pada setiap iven kegiatan Sekali lagi di sini arti penting pada setiap aktivitas perayaan apa saja perlu dimulai dengan kalindada agar bisa secepatnya menasional, maka sekaligus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sebagaimana halnya pantung yang mulanya berpusat di Pekanbaru. Pantung sekarang sudah jadi budaya nasional sebab setiap pertemuan apa saja tidak asyik rasanya jika tidak didahului dengan pembacaan patung. Tentu sebelumnya dilaksanakan festival kalindada dab penulisan kalidada.
Karena itu, kesempatan ini saya memulai dengan kalindada sebagai contoh:
Bismillah urunna pau Anggannana apian To malabitta H.M. Zikir Sewai (Bismillah premula kata Semua kebaikan Orang mulia H.M. Zakir Sewai).
Mungkin banyak pembaca berpendapat bahwa massage ini belum halus. Sebagai orang yang pernah belajar ilmu budaya saya percaya semakin banyak orang terlibat nantinya, akan semakin halus dan bisa di‐sharing pada netizen. Ini adalah permulaan yang perlu diikuti.
Akhirnya saya akan tutup dengan Kalindakda salah satu tempat penyimpana etos kerja to Mandar sebagai pesan, sekaligus dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia, yaitu:
Di pameang pai dalle Dileteangi pai Andian dalle Na pole mittiroma
Diang dalle mulolongan Da mungula-ngulai Andian dalle Na sazian-zianna
(Rezki haruslah dicari Titianya dibuatkan Reski tak datang Menyosong menjemput kita
Apabila rezki 'dah di tangan Janganlah memboroskan Sebab rezki Tdak selamanya ada
Wasalam, Kompleks GFM, 28 November 2023