Ibn Battutah atau dikenal sebagai Ibnu Batutah dalam bahasa Indonesia, adalah seorang sarjana dan penjelajah asal Maroko pada abad ke-14 yang terkenal karena perjalanannya yang luas di seluruh dunia Islam dan di luar wilayah tersebut. Petualangannya didokumentasikan dalam catatan perjalanannya yang terkenal, "The Rihla." Ibn Batutah telah memotivasi saya menulis perjalanan saya keliling lima benua, mulai dari Asia, Australia, Afrika, Eropa, dan Amerika setelah belajar ilmu bumi di SR tahun 1964.
Ibnu Batutah: Petualang Legendaris asal Maroko Ketika disebut nama Maroko, maka yang paling terlintas di benak orang Indonesia adalah Ibnu Batutah, Sang petualang legendaris dari Negeri Matahari Terbenam ini. Ia dianggap sebagai pelopor penjelajah abad 13 M yang belum tertandingi, sekalipun ada Marcopolo yang juga melakukan penjelajahan dunia. Namun Marcopolo masih tidak sebanding dengan Ibnu Batutah terutama dalam kuantitas perjalanan. Karenanya, ia dijuluki dengan sebutan “Pengembara muslim Arab”.
Perjalanan panjang dan pengembaraannya mengelilingi dunia itu mampu melampaui sejumlah penjelajah Eropa yang diagung-agungkan Barat seperti Christopher Columbus, Vasco de Gama, dan Magellan yang mulai setelah Ibnu Batutah. Sejarawan Barat, George Sarton, mencatat jarak perjalanan yang ditempuh Ibnu Batutah melebihi capaian Marcopolo. Tak heran, bila Sarton geleng-geleng kepala dan mengagumi ketangguhan seorang Ibnu Batutah yang mampu mengarungi lautan dan menjelajahi daratan sepanjang 120.000 kilometer itu. Sebuah pencapaian yang tak ada duanya di masa itu.
Pernah singgah di Nusantara. Salah satu tempat yang pernah Ibnu Batutah singgahi ialah Nusantara, lebih tepatnya di Samudera Pasai, kerajaan Islam pertama di kepulauan Aceh yang berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-15 Masehi.
Wasalam, Kompleks GPM, 3 Mei 2024