Indonesia memang dikenal sebagai negara kaya SDA. Baik tambang, hutan, laut, pertanian, flora dan fauna. Sejak dahulu kala sudah masyhur di siantero dunia. Membuat bangsa asing berlomba untuk menjajahnya. Sayang, dikelola secara tidak profesional, sehingga kita kehilangan kebanggaan. Rakyatnya pun tambah hari tambah melarat.
Bangsa Indonesia dikenal sebagai negeri beruntung dengan apa pun yang ditanam akan tumbuh, hanya karena salah urus sehingga bangsa kita masih menimport beras dan uangnya semakin bertumpuk. Utang indonesia saat ini mencapai kurang lebih 963,98 triliun rupiah. Bagaiman bisa stiap anak yang baru lahir langsung berutang Rp 24 juta. Beda negara Qatar seorang anak yang baru lahir langsung dapat bonus. Dampak langsung banyaknya utang, ditanggung oleh rakyat berupa pajak semakin mencekik, rakyat tambah susah. Ditambah eksploitasi sosial lingkungan secara maksimal. Ketika SDA seharusnya jadi kebanggaan nasional. Justru dikelola secara tidak bijaksana. Seperti ketergantungan terhadap investasi dari luar. Akhirnya, lupa pada kesejahteraan masyarakat.
Jika SDA dikelola hanya kepentingan segelintir pihak. Padahal manfaat rakyat banyak menjadi terabaikan. Untuk itu perlu reformasi dalam pengelolaan SDA. Dengan kembali menjaga keseimbangan: Antara pengelolaan SDA dan lingkungan sosial. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya reformasi dalam: pengelolaan SDA, peningkatan transparansi, penegakan hukum yang adil, serta kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keseimbangan antara eksploitasi SDA dan kelestarian lingkungan. Kita "Ibarat ayam mati ke laporan di lambung padi."
Wasalam, Kompleks GFM, 23 Okt. 2024