Gambar FOOTNOTE HISTORIS: HISTORIA PENGAJIAN AQSHA DI JLN. MAIPA

Menjelang penyelesaian S1 saya di Fak. Adab IAIN Alauddin takun 1978 saya pindah kost di jalan Mappanyukki ke jln Maipa dengan maksud untuk aktif di pengajian Aqha yang terkenal itu bersama dengan para Dokter. Pengajian in diketuai oleh dr. MN. Anwar SKM dengan sekretaris umum Prof. Dr. dr. Amiruddin Aliah disanalah saya mengenal dr. Halim Mubin dan beberapa dokter lainnya. Di pengajian ini pula saya mengenal Prof. Dr. Muchtar Naim sebagai pembina pengajian. Husni Djamaluddin sebagai salah seorang yang dipercaya sebagai ketua 1 pengajian. Saya melihat mereka-mereka adalahh orang tulus yang ingin belajar Islam. Saya bersyukur karena mereka percaya saya sebagai sekertaris harian yang menggerakkan pengajian ini. Terutama serelah sekertais umumnya dapat tugas belajar di Perancis. Di sini saya gunakan kesempatan belajar pada mereka dan menyaksikan ketulusan mereka. Jika saya mendatangi dr. MN Anwar SKM minta biaya Pengajian Agsha berapa pun saya minta dr. MN. Anwar penuhi sekalipun sementara praktek, beliau langsung buka laci dan langsung dikasih uang.

Pengjian Aqsha sangat populer
Sektar awal tahun 1980-an. Orang yang hidup awal  masa ini pasri mengenalnya. Tidak ada orang yang pernah jadi nara sumber dari IAIN, IKIP, UNHAS  dan Departemen agama.yang tidak pernah jadi nara sumber di Pengajian ini. Bahkan narasumber Nasional kami undang ke pengajian ini, seperti Prof. Dr. Nurcholis Madjid, Prof. Dr. Hamka, Prof. Dr. Harun Nasution, Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH, dan Prof. Dr. Yagob Vredenberg, perwakilan Universitas Leiden Asia Tenggara.

Ala Kulli Hal, Pengajian Aqsha jadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan  saat itu, ia selevel dengan Pengajian Salahuddin di UGM Yogyakarta dan Pengajian ITB Bandung. Disini juga para ilmuwaan mencari integrasi pengetahuan  umum dan agama. Di sini saya dikenal H. Fadeli Luran lewa Yamin Amna dan diminta berkiprah di DPP IMMIM, bagaimana kisahnya? Insya Allah besok bersambung.

Wasalam,
Kompleks GPM,  4 Jan. 2024