Gambar FOOTNOTE HISTORIS: HIKMAH DI BALIK PERISTIWA

Ternyata ada beberapa tulisan pada beberapa tahun lewat, tepatnya tahun 2019. Setelah saya baca ulang, perlu di sesuaikan dan di rewriting untuk bisa diterbitkan. Di antara tulisan itu berjudul di atas.

Setiap peristiwa yang dialami, sepahit apapun, pasti mengandung hikmah bagi orang yang percaya dan memiliki daya ruhani bisa menelusuri bahwa di balik peristiwa itu terdapat hikmah yang tersirat di dalamnya. Dalam sejarah, kita mengenal almarhum Buya Hamka seorang ulama besar yang dimasukkan ke dalam buih karena fitnah rezim Orde Lama yang berseberangan politik dengannya, terutama rezim komunisnya. Ketika terjadi perubahan politik dari Orde Lama ke Orde Baru, rezin Soekarno yang memsukkanya ke dalam buih, kekuasaannya mulai redup dan Soekarno pun mulai sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia. Prof. Dr. Hamka yang sudah bebas dari buih mendapat surat wasiat yang diantar lamgsung ajudan Soekarno agar Hamka sudih kiranya bertindak sebagai imam salat jenazahnya. Mendapat surat wasiat itu,  Hamka segera bergegas pergi ke wisma Yoso, tempat Jenazah Soekarno disemayangkan dan mengambil alih sebagai imam salat jenazah. Ketika ditanya wartawan, "Kenapa mau mengimami salat jenazah Soekarno? Bukankah rezim Soekarnno memenjarakanmu dan menyebabkan kamu menderita?" Hamka hanya menjawab dengan lugas, "Semua saya sudah maafkan bahkan saya berterima kasih pada Soekarno yang memenjarakan saya selama dua tahun lebih. Andai saya tidak di penjara tidak akan mampu membuat karya besar, sebagai masterpiece, yaitu tafsir al-Azhar 30 juz."

Jika saya ingin ikut-ikutan meneladani Buya Hamka, saya pun ingin berkata, "Saya beruntung bisa istirahat karena sakit, kurang lebih dua bulan, sehingga mengurangi aktivitas saya, membuat saya bisa merenung tentang Urgensi Persatuan Umat dengan menelaah secara saksama dua buku penting." Andai saya tidak sakit, sangat sulit untuk menyediakan waktu untuk menelaah secara saksama kedua buku itu, yaitu Pertama:
الصحوة الإسلامية بين الاختلاف  المشروع والتفرق المذموم،  المؤلف يوسف القرضاوودى
Beliau baru saja almarhum berasal dari Mesir bermukim di Dubai dan menjabat sebagai  direktur Persatuan Uama Sedunia. 
Kedua: Buku yang berjudul:  Islam Rahmatan lil Alamin oleh Muhammad Fatahillah Gulen, ulama besar asal Turki yang meminta suaka politik di Amerika Serikat.

Kedua buku tersebut, cukup urgen dijadikan referensi dalam upaya merajut persatuan umat yang selama ini dalam perpecagan dan menjadi penyakit laten sepanjang sejarah segera setelah Rasulullah saw. meninggal dunia, Saya pun mempersiapkan  catatan kecil  yang bisa jadi bahan preserntasi di depan kelompok kercil "Masyarakat: Pencinta Sejarah dan Kebudayaan Fakultas Adab UIN Alauddin Makassar." Insa Allah bahan ini akan bermanfaat pada lembaga yang selama ini mendambakan persatuan umat, seperti IMMIM yang memiliki obsesi persatuan ummat sejak awal didirikannya. Demikian pula organisasi lainnya, tempat saya berkiprah serta lembaga lain yang berminat. Untuk itu, saya telah siapkan beberapa seri ide tentang itu.

Wassalam,
Makassar, 10 Juli 2019 rewriting 21 Feb. 2024