Kata nenek dahulu, "Dunia semakin tua." Maksudnya, apa yang terjadi, tidak pernah terbayangkan. Di sini diharapkan memproduksi ulama dan intelektual, justru memproduksi uang palsu. Sebagai alumni tentu malu tetapi saya harus katakan sekalipun pahit agar bisa dievaluasi secara baik.
Sekali lagi, sungguh mengejutkan, terutama karena universitas ini memiliki reputasi besar sebagai lembaga yang membentuk ulama dan intelektual Muslim. Ironi yang terjadi benar-benar mencerminkan betapa seriusnya tantangan moral dan etika yang dihadapi institusi pendidikan, bahkan yang berbasis agama sekalipun.
Mengungkap peristiwa seperti ini dengan jujur adalah langkah awal yang sangat penting. Kejujuran, meskipun pahit, membuka peluang bagi refleksi dan perbaikan. Peristiwa seperti ini bisa dijadikan momentum untuk:
1. Evaluasi mendalam terhadap sistem pendidikan dan pengelolaan kampus, termasuk pengawasan terhadap perilaku civitas akademika.
2. Peningkatan integritas moral di kalangan dosen, staf, dan mahasiswa, mengingat kampus adalah pusat pembentukan karakter.
3. Menegaskan kembali tujuan utama kampus berbasis agama, yaitu melahirkan insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kokoh secara moral dan spiritual.
Wasalam, Kompleks GPM, 15 Desember 2024