Dalam sejarah yang saya pelajari jika ada nama dimulai dari "Ba" hampir bisa dipastikan berasal dari negeri Yaman, seperti Ba'lawi, Basalama, Bawasir, Basohan, Bafadal, dsb. Kenapa Yaman? Dilihat dari segi geografis, negeri Yaman berdekatan dengan pantai dan demikian pula persinggahan di Nusantara yang pertama adalah Aceh Dar AS- Salam yang juga di pinggir laut. Karena satu-satunya transfortasi saat itu adalah laut. Belum ada tranfortasi darat apalagi udara. Mereka yang berasal dari Yaman ini terkadang mengkalaim diri bernasab dari Nabi Muhammad saw. Sebab bernasab pada Nabi menguntungkan dari segi posisi sosial dan pendapatan. Nanti orang kritis di awal abad 20 setelah al Irsyad berdiri sebagai organisasi. Baca buku Deliar Noer. Sebenarnya para pendatang baru itu mengaku bernasab pada Nabi saw. dan pengakuan itu ada yang benar dan ada juga yang mengaku-ngaku karena keuntungan duniawi saat itu. Yang benar mereka mendapat keuntungan: pertama, pengakuan mereka benar, apalagi jika mereka rajin melaksanakan perintah Nabi. Jadi orang demikian bernasab pada Nabi sekaligus bernasab pada ajaran Nabi saw. Ada juga yang kedua ditemukan bernasab pada Nabi saw. Tapi tidak taat menjalankan acaranya, apalagi ada yang menentang ajaran Nabi. Orang begini tidak ada bedanya dengan Abu Lahab. Paman Nabi tetapi mengingkari ajarannya.
Ada juga tipe kedua yang mengaku-ngaku bernasab pada Nabi. Tetapi orang ini mendapatkan kerugian karena berkata bohong, sebab tidak ada sama sekali nasabnya pada Nabi. Untungnya karena dia taat menjalankan perintah Nabi saw. Dengan kata lain ia memang tidak bernasab pada Nabi sesuai pengakuannya. Tetapi orang ini masih beruntung karena mengikuti ajaran Nabi dengan taat dan patuh.
Klan Ba 'Alwi yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman, mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad saw. melalui jalur Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib bin Ali al-Uraidi bin Ja'far al-Sadiq bin Muhmmad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain. Ia mengaku klam Nabi. Ia tiba di Indonesia sebagai mengaku keturunan Nabi Muhammad saw. Pada hal tidak benar, menurut Ensiklopedia.
Menurut penelitian Ensiklopedia bahwa ada tujuh yang benar-benar keturunan Nabi saw. yang diakui: yaitu, 1. Habib Ali Kwitang. 2. Habib Luthfi bin Yahya. 3. Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan. 4.Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. 5. Habib Quraish Shihab. 6. KH Maimoen Zubair. 7. Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Habib itu bahasa Arab yang artinya orang yang dicintai. Karena bernasab pada Nabi ke depan ini semakin tidak menarik. Berhubung hasil penelitian Prof. Deliar Noer bahwa yang lebih penting lagi jika oeang taa pada ajaran Nabi saw. Beberapa waktu lalu saya sengaja ke kampung melakukan seminar dengan orang-orang yang mengaku bernasab pada Nabi saw. Mereka rata-rata cantik tetapi banyak yang tidak kawin, terhalang oleh ajaran yang beredar jika tidak boleh kawin jika yang melamar tidak seketurunan. Apalagi jika melamar perempuan. Tidak adilnya jika yang melamar lelaki maka mereka perolehan, mereka berpaham parental. Karena itu banyak di antara mereka memberontak dari dalam dengan kawin lari. Saya juga membacakan buku hasil penelitian Prof. Dr. Deliar Noer bahwa larangan itu kontroversi. Karena itu saya membawakan hadis Nabi yang terkenal: لافضل لعربي ولا عجمي الا بالتقوى (Orang awam dan orang Arab tidak ada perbedaan kecuali takwa). Hadis ini disampaikan pada khutbatul wada' di Arafah. Saya juga berpesan sebagai prinsif: "lebih baik kawin bukan keturunan Nabi yang taat bertagama daripada mengaku keturunan Nabi tetapi tidak taat beragama", kata saya pada mereka.
Wasalam, Kompleks GFM, 30 Juli 2024