Gambar FOOTNOTE HISTORIS: 15 PERISTIWA HISTORIS YANG  PALING BERPENGARUH DI DUNIA (3)

JATUHNYA KONSTANTINOPEL

Jatuhnya Konstantinopel terjadi pada 29 Mei 1453, menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium.
Kota Konstatanipel sebagai ibu kota Bizantium ditaklukkan oleh Kekaisaran Utsmaniyah.
Dipimpin oleh Sultan Mehmed II. Kemudian dikenal sebagai Mehmed Sang Penakluk. Peristiwa ini memiliki dampak besar dalam sejarah, 
Pada hal Sultan Mehmed II baru berumur 21 tahun.
Beberapa poin penting jatuhnya ibu kota Romawi. 

Konstantinopel adalah ibu kota Romawi.
Pusat kekaisaran Bizantium dan kekristenan Ortodoks.
Kekaisaran Bizantium  mengalami kemunduran,
akibat serangan dari berbagai bangsa dan konflik internal.

Serangan pada Konstantinopel dimulai 1453 selama sekitar 53 hari. Utsmaniyah menggunakan meriam dan teknologi canggih.
Pada 29 Mei 1453, pasukan Utsmaniyah merebut benteng. 

Jatuhnya Konstantinopel adalah sebagai akhir dari Kekaisaran Romawi.
Kekaisaran telah berdiri selama lebih dari seribu tahun.
Sultan Mehmed II menjadikan Konstantinopel ibu kota lama dan mengubah namanya jadi Istambul sebagai ibu kota baru Utsmaniyah.

Preistiwa ini menandai berakhirnya abad Pertengahan, sekaligus dianggap salah satu faktor timbulnya Renaisans.
Banyak cendekia Bizantium  melarikan diri ke Barat.
Mereka membawa manuskrip dan pengetahuan klasik.
Meningkatkan dominasi Utsmaniyah di Eropa Tenggara. dan AsiaTenggara, yang mengubah peta politik dan ekonomi dunia.

Jatuhnya Konstantinopel adalah peristiwa historis yang mengubah jalannya sejarah Eropa dan Asia, sekaligus pertanda akhir bagi sebuah periode yang membuka perubahan besar di berbagai bidang.
 
Wasalam,
Kompleks GPM, 24 Juli 2024

Note:
Konstantinopel jatuh tahun 1453 oleh Ustmaniyah, dipiminpin Sultan Mehmed II, yang dikenal dengan nama al-Fatih atau Sang Penakluk. Pada hal Sultan Mehmed II baru berumur 21 tahun.
Konstantinpel sebagai ibu kota kekaisaran Bizantiun, diubah namanya menjadi Istambul. Salah satu yang saya tidak pernah lupakan adalah pesan yang pernah diberikan Prof. Dr. Nurcholish Madjid bahwa yang paling menderita kalau terjadi sebuah Perang Agama adalah rumah ibadah. Gereja Aya Sopiah diubah jadi masjid sebagai akibat kekalahan Kristen. Sebaliknya masjid Gordobah, Spanyol, diubah jadi gereja yang menandai kekalahan umat Islam. Peristiwa Ambon yang saya dengar juga adabperubahan  rumah ibadah setelah selesai perang. Karena itu, Sebuah peringatan keras bagi umat beragama "jangan sama sekali pernah terjadi Perang antara agama di dunia ini". Sebab kalau itu terjadi, maka emosi keagamaan akan tersulut dan menguasai masyarakat. Jika emosi keagamaan sudah berkuasa, maka yang diketahui kapan dimulai perang dan yang sulit diketahui kapan berakhir. Sekali lagi ini adalah peringatan keras bagi kita umat beragama walaupun diketahui bahwa tidak ada satu pun agama yang memerintahkan permusuhan. Islam itu artinya damai dan Kristen itu memerintahkan hidup kasih sayang antara sesama manusia.

Wasalam,