PUASA BUKAN TEMPAT Bermalsa-malas
Ada hadis populer tentang, “Tidur bagi orang yang berpuasa berpahala.”
Ulama memaknai hadis ini dengan mengatakan:
1. Ditujukan bagi orang yang suka gosif, orang demikian dari pada memperbanyak dosa lebih baik tidur, itu akan berpahala.”
2. Jangan dengan hadis itu, lalu tidak mau kerja. Padahal Perang Badar terjadi di bulan Ramadan. Fathu Mekah juga terjadi di bulan Ramadan.
 
Puasa bukan untuk menderita
Jika kita mempelajari hadis-hadis Rasulullah saw. tentang puasa, maka kita dapat mengemukakan bahwa puasa tidak dimaksudkan untuk menderita. Paling tidak ada tiga hadis yang dapat dikemukakan sebagai alasan:
Dalam melaksanakan ibadah puasa, umat Islam dianjurkan untuk mempersegera berbuka puasa,
• عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ؛ صحيح البخارى
(Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.)
Di sisi lain disunatkan mentakhkhirkan bersahur,
• كَانَ أصحابُ محمدٍ صلم أَعْجَلَ الناسِ إفطارً وَأَبْطَأَهُمْ سَحُوْرًا؛ رواه البيهقى
Para sahabat Nabi Muhammad saw. itu adalah orang-orang yang paling segera berbukanya dan paling terlambat sahirnya.
 
Dilarang melakukan puasa wisal (bersambung),
• قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَالْوِصَالَ قَالُوا فَإِنَّكَ تُوَاصِلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّكُمْ لَسْتُمْ فِي ذَلِكَ مِثْلِي إِنِّي أَبِيتُ يُطْعِمُنِي رَبِّي وَيَسْقِينِي فَاكْلَفُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ؛ صحيح المسلم 
(Jauhilah ber-wisal itu! Kata mereka, “Tetapi Anda ber-wisal ya Rasulullah!” Nabi menjawab, “Kalian tidak sama dengan saya dalam hal ini. Saya bermalam dengan diberi makan-minum oleh Tuhanku. Maka lakukanlah amalan itu sekedar sesuai dengan kemampuan kalian).
 
Wasalam,
Kompleks GPM, 21 Maret 2023 M/ 28 Syaban 1444 H