Orang fanatik -yang memonopoli kebenaran untuk kelompoknya saja- ada di mana-mana. Ada di kalangan agama, juga antiagama; di kalangan antisains, dan "pemuja" sains; tradisionalis, juga modernis. Antifilsafat, juga pencinta filsafat;. antitasawuf, juga penganut tasawuf. Fanatisme itu soal kesempitan wawasan.

Setiap hari minimal 17 x kita diperintah berdoa "Tunjuki kami jalan lurus", selama hayat dikandung badan.

Dengan itu Allah ajari kita tak henti mencari dan mengoreksi diri. Maka, jika ada memutlakkan kebenarannya. yang sendiri dan tak mau lagi terbuka untuk belajar, sejatinya dia menolak ajaran-Nya.
(Dari Haidar Baghir, Catatan untuk Diriku).