Suatu hetika Drun Nun al-Mishri memasuki Masjidil Haram. Dia melihat seorang lelaki sedang duduk di bawah tiang dalan kendaan telanjang sambil berzikir dengan hati berduka.
Dzun Nun mendekati orang itu, mengucapkan salam, dan bertanya, “Siapakah engkau?”
Orang itu menjawab, “Aku adalah orang yang terasing.”
“Siapa namamu?” Orang itu menjawab, “Aku adalah orang yang dicari oleh Sesuatu yang aku lari darinya.”
Dzua Nun bertanya lagi, “Lantas apa yang hendak engkau katakan?”
Orang itu tidak menjawab pernyataan itu dan hanya menangis sehingga Dzun Nun pun ikut menangis karenanya. Orang itu terus menangis hingga membuat Dzun Nun ikut terus menangis pula. Akhirnya, orang itu meninggal dunia seketika itu juga. Dzun Nun menghamparkan kain untuk menutupi tubuh orang itu, lalu dia
Ketika ia kembali ke tempat semula, ternyata Dzun Nun tidak mendapati tubuh orang itu di situ. Ia bergumam, "Subhanallah,
siapakah yang telah mendahuluiku mendatanginya, kemudian Tiba-tiba saja terdengar suara tanpa rupa berkata, “Wahai Dzun Nun, ini adalah orang yang dicari oleh setan di dunia, tetapi setan tidak dapat melihatnya. Dia juga dicari oleh Malaikat Malik, sang penjaga neraka, tetapi dia tidak mampu melihatnya pula, Dia juga dicari oleh Malaikat Ridhwan di surga, tetapi dia juga tidak kuasa melihatnya.”
Aku bertanya kepada suara itu, "Lantas, di manakah dia setelah ini?” Suara itu menjawab, “Di tempat yang dicintai, di sisi Tuhan Mahakuasa.”
Inilah sebabnya mengapa manusia, dalam beribadah, terbagi menjadi tiga golongan, yaitu rahbini, hayawini, dan rabbani. Rahbini adalah orang yang beribadah kepada Allah karena takut. Hayawani adalah orang yang beribadah kepada Allah karena berharap pada rahmat dan ampunan-Nya. Rabbani adalah orang yang beribadah kepada Allah tanpa memedulikan dunia, akhirat, peraka, surga, dirinya, ataupun ruhnya.
Ketika dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat, golongan pertama akan diberi kabar, “Engkau selamat dari neraka.” Lantas kepada golongan kedua, “Masuklah ke dalam surga.” Kepada golongan ketiga, “Ini kekasihmu. Ini yang engkau eari. Ini yang engkau inginkan. Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku menciptakan surga hanya untuk orang sepertimu.”
Dikutip dari kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabddin Al-Qalyubi