Gambar DUNIA CUKUP DI TANGAN

Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu,
(Imam Syafi'i )

Suatu hari Rasulullah Saw pernah melewati sebuah pasar. Beliau masuk (ke pasar) dari sebagian tempat yang tinggi, sedangkan orang-orang di sebelah kanan-kirinya. Lalu beliau melewati seekor hewan yang telah mati (menjadi bangkai), kedua telinganya kecil (cacat). Maka beliau mengambilnya dengan memegang telinganya, kemudian bersabda,

“Siapakah di antara kalian yang mau membeli hewan ini dengan harga satu dirham?”
Mereka menjawab, “Kami tidak suka memilikinya (membelinya) dengan sesuatu pun juga (meski dengan harga murah), karena apa yang dapat kami perbuat (ambil manfaat) dengannya”

 Beliau bersabda, “Apakah kamu suka hewan ini diberikan untukmu?" Mereka menjawab, “Demi Allah! Kalau pun hewan ini masih hidup ia pun telah cacat, karena kedua telinganya kecil, maka bagaimanakah keadaannya setelah ia menjadi bangkai (tentu lebih tidak dibutuhkan lagi)?”

Rasulullah Saw, "Demi Allah! Sesungguhnya dunia ini lebih hina (lebih rendah) di sisi Allah, daripada hewan ini menurut pandangan kalian!” (HR. Muslim) 

Selama harta (urusan dunia) itu berada di tanganmu bukan di di hatimu, maka ia tidak akan membahayakanmu, meskipun jumlahnya banyak. Namun ketika dia telah menetap di hatimu, maka dia akan membahayakanmu, meskipun jumlahnya sangat sedikit. Sungguh indah bait syair ini, Tidaklah berbahaya, jika sebuah kapal berada di atas air. Tetapi yang berbahaya adalah jika air berada di dalam kapal.  Keberadaan seorang mukmin di dunia bukanlah sebuah masalah. Yang menjadi masalah adalah jika dunia berada di hati seorang mukmin.