Muhammad bercerita: Kami memohon hujan di Bashrah. Ketika kami sampai di padang, tiba-tiba kami bertemu , dengan Sadun si gila tengah duduk, lalu bertanya, “Engkau hendak ke mana?” Aku menjawab, “Memohon , hujan” Dia berkata, “Dengan hati langit atau hati yang kosong?” "Langit? jawabku. Dia berkata, “Duduklah di sini dan mohonlah hujan” Kami pun duduk hingga semakin siang, langit gmakin cerah, dan matahari semakin panas. Lalu, dia & memandang kami dan berkata, “Wahai para penganggur, jika hati kalian adalah hati langit, maka kalian pasti '& dituruni hujan” - Kemudian, dia berwudhu, melaksanakan shalat dua rakaat, memperhatikan langit dengan matanya, lalu g berkata dengan kalimat-kalimat yang tidak aku pahami. Demi Allah, ucapannya belum selesai, langit sudah f bergemuruh, berkilatan, dan menurunkan hujan dengan deras. Kami bertanya kepadanya tentang kalimat-kalimat y Yng dia ucapkan. Dia menjawab, “Menjauhlah kalian dariku. Itu adalah hati yang merindu, lalu bergema, lalu f melihat, mengetahui, lalu bekerja dan bertawakal kepada Tuhannya,” ? Kemudian, dia mulai bersenandung: Berpalinglah dari putus hubungan dan keterlaluan Berangkatlah kepada Tuhan yang memberi nikmat dan Maha Dermawan Tiada kehidupan kecuali di sisi kaum yang telah meminum kebeningan cinta. Dikutip dari kitab Karamah para Wali, cerita-cerita menakjubkan di Luar nalar para kekasih dan Pencinta Allah