Gambar DIAM DAN MANFAATNYA

Dzun Nun al-Mishri ra. menuturkan: Suatu ketika aku lewat di dekat sebuah taman yang terlihat” sangat hijau dengan pepohonan yang rindang. Di situ ada seorang pemuda sedang melaksanakan shalat di bawah sebatang pohon apel. Aku tidak tahu sebelumnya kalau dia sedang shalat sehingga aku mengucapkan salam kepadanya. Namun, dia tidak menjawab salamku. Aku pun mengulangi ucapan salamku, tetapi lagi-lagi dia tidak menjawabnya, Kulihat pemuda itu mempercepat shalatnya., Selesai shalat, dia menulis sebuah syair dengan jari-jerinya di atas tanah. 

Halangi lidah supaya tak banyak bicara. 
Kerap kali ucapan hanya mangghasilkan hoda, bahkan memantik bahaya 
Jika kaubicara, senantiasa berzikirlah kepada-Nya, Jangan lupakan Dia, pujilah di mana pun kau berada, , 

Setelah aku membaca tulisan itu, aku pun menangis cukup jama. Kemudian, aku menulis syair balasan di tanah dengan jari-jariku. 

Setiap penulis kelak pasti akan mati. Namun, tulisannya akan tetap abadi bersama masa. Jangan pernah kau menulis apa pun 
 Kecuali hanya sesuatu yangmenggembirakanu di hari kiamat. 

Ketika dia membaca tulisanku itu, sontak dia berteriak cukup keras hingga akhirnya meninggal. Ketika aku hendak mengurus jenazahnya, ada suara gaib yang berkata, “Yang layak mengurus mayatnya hanya para malaikat.” 
 
Aku pun beringsut ke bawah sebuah pohon, lalu shalat di bawahnya beberapa rakaat. Setelah itu, aku mendatangi tempat pemuda itu meninggal. Ajaibnya, di sana aku tidak melihat apa pun. 

Mahasuci Dzat Maha Pemberi karunia kepada para hamba sesuai dengan kehendak-Nya. 
Dikutip dari kitab An-Nawadir karya Syekh Al-Qalyubi..