Dikisahkan bahwa suatu hari, Bisyr bin Mansur berada di masjid sendirian. Kemudian, ia mengerjakan dua rakaat shalat sangat lama, Selesai shalat, ia mendapati seseorang duduk di sampingnya. Bisyr pun berkata kepada orang tersebut. "Janganlah Anda tertipu dengan shalat saya. Shalatnya setan A jauh lebih lama daripada saya.” Kemudian ia meneruskan shalatnya. Apakah kita tidak takut bahwa dosa yang kita lakukan, bisa menyebabkan tidak diterimanya shalat kita? Inilah yang seharusnya terus dipikirkan oleh seseorang agar tidak "memandang suci dirinya, menyanjung perbuatannya, serta tidak menganggap dirinya besar. Imam Shadig berkata: “Ada seorang “abid (orang yang taat beribadah) dan seorang fasiq (orang yang selalu melakukan keburukan) masuk ke masjid. Ketika keluar dari masjid, kondisi mereka menjadi terbalik. Yakni, pada waktu orang fasig tadi masuk ke masjid, kemudian melihat orang yang ahli ibadah, hatinya , terasa hancur dan Tuhan pun mencintainya. Namun, ahli ' ibadah yang malang itu, begitu matanya melihat ke arah orang fasiq tersebut, ia berkata, “Siapakah gerangan yang | masuk ke tempat orang-orang Mukmin? Karena pikiran semacam inilah, yaitu memandang dirinya lebih tinggi, ia menjadi lebih hina.” Dikutip dari Buat Apa Shalat? karya Haidar Bagir..