Gambar CIRI KENABIAN DALAM KITAB TAURAT


Dalam kitabnya, al-Khashais, Imam as-Suyuthi menukil sebuah riwayat:

Zayd ibn San'an, seorang ulama Yahudi menceritakan,

Sebelum aku memeluk Islam, Rasulullah meminjam sejumlah uang kepadaku. Aku menemuinya untuk mengambil uangku sebelum jatuh tempo, dan menghinanya: 
"Hai putra Abdul Muttalib, kamu enggan membayar hutangmu ya!"
Umar sangat marah padaku dan berteriak: “Hai musuh Allah! Kalau saja tak ada perjanjian antara kami dan umat Yahudi, aku akan memenggal kepalamu! Bicara yang sopan pada Rasulullah!" 
Akan tetapi Rasulullah tersenyum kepadaku dan, sambil menghadap ke Umar, dia berkata: "Bayarlah, dan tambahkan 20 galon, karena engkau menakutinya."

Umar menceritakan kisah selanjutnya:

Kami pergi bersama-sama. Di jalan, Zayd secara tak terduga berkata: 
"Umar, kamu marah padaku, tetapi aku temukan dalam dirinya semua ciri Nabi terakhir yang dicatat dalam Taurat, Perjanjian Lama. Kitab itu memuat ayat demikian: "Kelembutannya melebihi kemarahannya. Kelancangan yang sangat atas dirinya justru menambah kelembutan dan kesabarannya."

Untuk menguji kesabarannya, aku sengaja memprovokasinya. Kini aku yakin bahwa dia adalah Nabi yang kedatangannya diramalkan dalam Taurat. Jadi, "aku percaya dan bersaksi bahwa dia adalah Nabi terakhir."

Kelembutan dan kesabarannya sudah cukup untuk membuat Zayd Ibn San'an, seorang ulama Yahudi masuk Islam.