Cinta Pria- Wanita sebagai Fitrah (97)

Hasaruddin

Membina hubungan yang akrab antara pria dan wanita merupakan fitrah yang amat penting. Pernikahan adalah cara yang alami dan wajar untuk mewujudkan kecenderungan alami seorang lelaki kepada seorang perempuan secara timbal balik, dan untuk membangun sebuah keluarga. Pernikahan yang setia berada dalam santunan Allah swt., dan perlindungan-Nya, karena pernikahan yang setia tersebut dibangun  di bawah asma Allah swt. Q. S: al-Nisa, 4:1.
Banyak ahli yang mengatakan bahwa paham kenisbian yang berlebihan pada zaman kita sekarang membuat sebagian orang mundur dari kejelasan moral. Karena takut terlibat jauh dalam sesuatu apa pun, sebagian lagi menekankan pentingnya sekadar,"saling mempermainkan". Karena tidak sepadan dengan makna mendalam ajaran pernikahan, mereka kemudian cukup puas dengan "kumpul" semata. Mereka mengejar "pemenuhan diri", dan "komitmen", namun mereka selalu dibayangi oleh realita bahwa sekadar omongan tidak akan berfaedah, dan bahwa yang mereka sebut sebagai "komitmen" itu mudah menguap bagaikan air ditelan gurun.
Perkawinan yang baik adalah sebuah ikatan seumur hidup, yang disahkan oleh Tuhan. Perkawinan memerlukan sesuatu yang lebih banyak daripada sekedar "peduli", "pemenuhan diri", dan "komitmen". Perkawinan memerlukan adanya kesadaran tentang kehadiran Tuhan dalam hidup ummat manusia, kehadiran Allah swt., akan mrmbimbing manusia ke jalan yang lurus, jalan kebahagiaan sejati dan abadi. Perkawinan menuntut kita untuk jujur pada diri sendiri, kepada jodoh kita masing- masing, dan kepada Allah swt. Q. S. al -Ahzab; 33: 70- 71.
Jujur kepada diri sendiri, jujur kepada pasangan hidup, dan jujur kepada Allah swt. Ikhlas, tulus dan murni. Jujur kepada pasangan hidup, karena pasangan hidup adalah "pakaian", dan suami isteri adalah pakaian satu untuk lainnya. Q. S al-Baqorog/2: 187.
Sebagai pakaian satu untuk lainnya, suami dan isteri memerlukan sikap saling membantu, saling mendukung, saling melindungi, dan saling mencocoki sebagaimana pakaian mencocoki tubuh. Dan tujuan kita berpakaian adalah sekaligus untuk perhiasan dan perlindungan badan. Sebagai perhiasan, suami atau isteri saling menunjukkan rasa santun, cinta mencintai, dan memperlihatkan kebahagiaan; dan sebagai perlindungan, masing- masing suami- isteri berkewajiban saling menjaga nama, kehormatan dan hak- hak pribadinya.

Dikutip dari tulisan almarhum " Cak Nur",Allahummagfir lahu.

Allah A'lam
Makassar, 18 April 2022