Cara kita berpikir saat berada di situasi normal sangat jauh berbeda dibandingkan saat kita berada di situasi kritis.
Saat situasi normal kita cenderung berpikir ideal namun saat terdesak kita akan berpikir krisis -- berpikir bagaimana cara paling cepat untuk selamat atau keluar dari ancaman.
Saat berpikir ideal kita biasanya menunggu semua prasyarat tersedia sebelum melangkah, kita punya banyak pilihan. Rasional, terstruktur, emosi terkendali, proses lambat dan hati-hati. Cocok untuk pikiran jangka panjang. Misalnya manajer membuat program kerja tahunan atau rencana bisnis ke depan.
Tapi saat berpikir krisis kita tidak punya banyak waktu untuk menunggu, pilihan sangat terbatas. Kita harus melakukan sesuatu yang paling mungkin saat kondisi mendesak. Proses berpikir cepat, intuitif dan melibatkan emosi tinggi. Misalnya pilot yang menghadapi kerusakan mesin pesawat di udara atau dokter yang mengoperasi pasien perdarahan.
Nah... mana yang lebih penting dikuasai? Berpikir ideal dan berpikir krisis? Keduanya dibutuhkan dan saling melengkapi. Akan sangat baik jika kita mampu memadukan keduanya, saat kritis kita tetap tenang memilih tindakan prioritas secara cepat. Saat normal kita tetap waspada, karena kehidupan kita silih berganti antara suka dan duka, antara kehidupan normal dan kritis.
Sekarang bayangkan jika tiba-tiba malaikat maut ada di depan Anda, apa yang Anda pikirkan? Wallahu a'lam... (MAA)
Alat AksesVisi