Gambar BERKAH KAWANAN PERAMPOK

Pada suatu malam, sekelompok penyamun keluar untuk merampok serombongan kafilah di jalan. Ketika malam sudah penar-benar gelap, mereka mendatangi sebuah gubuk di tengah gahara, lalu mengetuk pintunya seraya berkata kepada tuan rumah, "Kami adalah sekelompok prajurit yang bermaksud bermalam di gubuk kalian.” 

Pemilik gubuk sontak membukakan pintu dan mempersilakan mereka masuk. Pemilik gubuk itu lalu melayani para perampok itu dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt dan mendapatkan berkah dari-Nya melalui tamu-tamunya itu. 

Sebenarnya, pemilik gubuk itu memiliki seorang anak lelaki yang lumpuh. Setelah para perampok itu selesai bersantap, dia membereskan sisa makanan dan mengambil sisa minuman mereka, lalu berkata kepada istrinya, “Usapkanlah air sisa minuman ini ke sekujur tubuh anak kita. Mudah-mudahan dia dapat sembuh dengan berkah para prajurit ini.” 

Perempuan tersebut melaksanakan perintah itu. 

Keesokan paginya, para perampok itu pergi ke suatu tempat untuk merampok harta penduduk. Ketika sore tiba, mereka kembali ke gubuk itu. Pada saat itulah mereka menyaksikan anak si pemilik gubuk yang lumpuh itu sudah dapat berdiri dan berjalan tegak. 

Dengan penuh keheranan mereka bertanya kepada si pemilik gubuk, “Apakah itu anak lumpuh yang kami lihat kemarin?”

Si pemilik gubuk menjawab, “Ya, aku mengambil sisa. sisa makanan dan minuman kalian kemudian aku usapkan ke tubuhnya. Ternyata Allah swt. berkenan menyembuhkannya dengan berkah kalian.” 

Mendengar itu, para perampok menangis seraya berkata, “Ketahuilah, Tuan, kami ini sebenarnya bukan prajurit, melainkan kawanan penyamun. Tadi kami keluar untuk merampok. Namun, rupanya Allah swt. berkenan menyembuhkan anakmu berkat kebaikan niatmu. Oleh karena itu, kami sekarang bertobat kepada Allah swt.” Sejak saat itu, kawanan perampok itu bertobat dan beralih menjadi prajurit yang berjihad di jalan Allah swt. sampai mereka semua meninggal.
Sumber kitab An-Nawadir karya Syekh Al-Qalyubi.