Gambar BALASLAH DENGAN KEBAIKAN


 وَلَا تَسۡتَوِی ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّیِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِی هِیَ أَحۡسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِی بَیۡنَكَ وَبَیۡنَهُۥ عَدَ ٰ⁠وَةࣱ كَأَنَّهُۥ وَلِیٌّ حَمِیمࣱ 

"Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (AS. Fussilat: 34) 

Tak mudah bagi kita untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Sebab kita harus memaksakan diri, untuk tunduk kepada perintah Allah Ta'ala, agar tetap berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita dan hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan mampu melakukannya. 

Sahabat Ibnu “Abbas ra. berkata, “Balaslah kebodohan orang yang tak tahu atas kamu dengan kesabaran!"
Jika ada orang yang mampu menjalankan syari'at Allah ini maka ia termasuk dari bagian orang-orang yang memiliki kebahagiaan di dunia dan akhirat. Apakah kita termasuk orang tersebut?

"Dulu ada seorang ulama bernama Muhammad bin al-Fay ra., ia sering duduk-duduk bersama orang yang memusuhinya. Ia bersikap lemah lembut kepada mereka dengan berkata yang baik, bahkan ia memiliki keinginan untuk mengajak mereka makan di sisinya. Kemudian ada yang berkomentar kepadanya tentang hal tersebut. Ia pun menjawab, “agar padam api permusuhan mereka.”

Ya Allah, tak ada yang mampu mendatangkan sebuah kebaikan kecuali dengan izin-Mu. Dan tak ada yang pernah bisa menolak keburukan melainkan hanya dengan izin-Mu juga. 

Di sisi lain, saat kita merasa berat ketika membalas keburukan dengan kebaikan, merupakan salah satu bisikan setan, agar kita membalas keburukan dengan keburukan serupa. Maka kita perlu memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

“Dan jika setan mengganggumu dengan sesuatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.” (OS. Al-Fussilat: 36)