Gambar Apakah Kita Telah Melupakan Doa?


Pada saatnya ketika rasanya hanya orang-orang yang buta huruf, para wanita yang tidak terpelajar, para. pemimpi para pengkhotbah, dan orang-orang yang tidak praktis, yang tertarik untuk berdoa. Sementara pang-orang pandai dan terpelajar, orang-orang dengan pkran "rasional" dan berpikiran maju, mereka jelas odak percaya kepada doa! Beberapa dekade yang lalu, sebuah majalah gereja pang maju bahkan menerbitkan obituari bagi doa sebagai berikut:  Nyonya Pertemuan Doa telah meninggal dunia baru-baru ini di Gereja Pertama yang Ditinggalkan... Selama beberapa tahun terakhir, kesehatan Suster 
Pertemuan Doa memburuk, perlahan-lahan kondisinya melemah, hingga akhirnya tak berdaya karena lututlutut yang kaku, hati yang membeku, apatis, dan tanpa tujuan... Hasil autopsi menunjukkan kekurangan makanan spiritual ditambah kurangnya iman, semangat religius yang berkobar, dan dukungan secara umum, menjadi penyebab-penyebab kematiannya. Hanya segelintir yang hadir pada saat kematiannya, menangisi «kenangan akan kecantikan dan kekuatan masa lalunya. 

Ahli statistik hebat, Babson, pernah berkata, Sumber 

terbesar yang belum tergali sepenuhnya di dunia in adalah iman. Dan kekuatan terbesar yang belum di gunakan adalah doa.” 

- Benar, doa merupakan kekuatan yang teramy, besar—tapi sayangnya, kekuatan itu tidak digunakan. . Aku teringat seorang ilmuwan hebat lainnya, seorang pemenang hadiah Nobel, Dr. Alexis Carrel, yang me. 

nuliskan sebuah buku indah berjudul The Human Destiny. Dalam buku itu, Dr. Carrel berkata,” Doa adalah kekuatan terbesar yang dapat dihasilkan siapa pun juga" Kekuatan spiritual doa, dia memberitahu kita, jauh lebih besar daripada energi atom. Dr. Carrel menambahkan, "Dunia saat ini berada di tepian kehancuran karena 
manusia telah lupa bagaimana cara berdoa.”