وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡیَسۡتَجِیبُوا۟ لِی وَلۡیُؤۡمِنُوا۟ بِی لَعَلَّهُمۡ یَرۡشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, Maka sesungguhnya Aku dekat Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-ku." tas. Al-Baqarah: 186)
Di saat kita merasa hidup kita terbentur pada dasar, kita lantas menjadi goyah. Berbagai beban hidup datang menghantam. Membuat kaki kita lemas, dan jatuh bersimpuh.
Kepada siapa kita harus memohon pertolongan?
Rasulullah Saw pun pernah merasakan hal yang sama. Ketika itu, wahyu tak kunjung turun. Rasululllah diolok-olok penduduk Mekkah bahwa Allah telah meninggalkan beliau. Namun AllaH SWT berfirman:
“Demi waktu Dhuhaa dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.” (OS. ad Duha: 1-3)
Kesulitan-kesulitan hidup yang kita alami, bukanlah pertanda Allah meninggalkan kita. Karena Allah Azza wa Jalla berfirman, "Sesungguhnya Aku dekat...” (OS. al Bagarah: 186)
Allah tidak pernah meninggalkan kita. Mungkin selama ini kitalah yang telah menjauh. Dengan cobaan dan kesulitan hidup yang kita alami, sesungguhnya Allah Ar Rahman sedang memanggil kita untuk kembali dekat kepada-Nya. Penuhilah panggilan itu Mendekatlah kepada-Nya agar hidupmu merasa tenang
Saya ingin menutup dengan ungkapan-ungkapan berikut:
Kalau tak kau temukan Aku dalam dirimu maka tak kan Pernah Kau temukan Aku.
Kau tahu nilai dan harga setiap barang. Tapi kau tak tahu nilai ruhmu. Itulah kebodohan! (Rumi)
Wahai hamba-Ku, "Sungguh kemuliaan itu akan pudar, jika menemukan engkau dalam dirimu. Kehinaan itu akan sirna, jika engkau menemukan AKU dalam dirimu." (Syaikh Muhammad Ali Hanafiah, Kalam Sirr).