Gambar AL-FATIHAH ITU MANTRA/JAMPI

Ini saya kutipkan satu hadis atas tanggapan dan pertanyaan seorang kawan. Kawan ini bertanya tentang maksud hadis tersebut,  apakah Rasulullah SAW (yang dimaksud) ataukah kepada kita umatnya. Yang beliau pahami selama ini adalah bahwa hadis tersebut untuk Rasulullah SAW, bukan untuk kita umatnya.

Saya jawab saja sesuai redaksi awal hadisnya. Hadis ini adalah hadis qudsi. Hadis ini untuk Rasulullah SAW dan umatnya. Dalam hal ini, sesuai riwayat, Rasulullah SAW dulu baru kemudian beliau ajarkan/sampaikan kepada umatnya.

Tidak heran, jika kemudian ada sahabat yang menjadikannya sebagai mantra/jampi bahwa al-Fatihah juga sangat ampuh untuk mengobati sengatan kala yang menyengat salah satu pemimpin suku di Arab. Ketika perbuatannya itu dikonfirmasikan ke Rasulullah, dan Rasul membenarkannya (bahwa al-Fatihah itu memang mantra/jampi)...(lihat HR. Bukhari)

Diriwayatkan dari Sayyidina 'Ali Ibn Abi Thâlib berkata: Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda bahwa Allah SWT. berfirman: 

"Aku membagi surah al-Fâtihah menjadi dua bagian, setengahnya untuk-Ku dan setengahnya buat hamba-Ku, apa yang dimintanya akan Ku-perkenankan. 

Apabila ia membaca (بسم الله الرحمن الرحيم) Bismillah ar-Rahmân ar-Rahim, Allah berfirman: "Hamba-Ku memulai pekerjaannya dengan menyebut nama-Ku maka menjadi kewajiban-Ku untuk menyempurnakan seluruh pekerjaannya serta memberkati seluruh keadaannya." 

Apabila ia membaca (الحمد لله رب العالمين) al-hamdu lillahi Rabb al-'alamin, Allah menyambutnya dengan berfirman: "Hamba-Ku mengetahui bahwa seluruh nikmat yang dirasakannya bersumber dari-Ku, dan bahwa ia telah terhindar dari malapetaka karena kekuasaan Ku, Aku mempersaksikan kamu (hai para malaikat) bahwa Aku akan menganugerahkan kepadanya nikmat-nikmat di akhirat, di samping nikmat-nikmat duniawi dan akan Ku-hindarkan pula ia dari malapetaka ukhrawi dan duniawi." 

Apabila ia membaca (الرحمن الرحيم) ar-rahmân ar-rahîm, Allah menyambutnya dengan berfirman: "Aku diakui oleh hamba-Ku sebagai Pemberi rahmat dan sumber segala rahmat. Ku-persaksikan kamu (hai para malaikat) bahwa akan Kucurahkan rahmat-Ku kepadanya sampai sempurna dan akan Ku-perbanyak pula anugerah-Ku untuknya." 

Apabila ia membaca (مالك يوم الدين) måliki yaum ad-dîn, Allah menyambutnya dengan berfirman: "Ku-persaksikan kamu (wahai para malaikat-sebagaimana diakui oleh hamba-Ku) bahwa Akulah Raja, Pemilik hari Kemudian, maka pasti akan Ku-permudah baginya perhitungan pada hari itu, akan Ku-terima kebajikan-kebajikannya dan Kuampuni dosa-dosanya." 

Apabila ia membaca (إياك نعبد) iyyâka na budu, Allah menyambut dengan berfirman: "Benar apa yang diucapkan hamba-Ku, hanya Aku yang disembahnya. Ku-persaksikan kamu semua, akan Ku-beri ganjaran atas pengabdiannya, ganjaran yang menjadikan semua yang berbeda ibadah dengannya akan merasa iri dengan ganjaran itu." 

Apabila ia membaca (إياك نستعين) wa iyyaka nasta'în, Allah berfirman: "Kepada-Ku hamba-Ku meminta pertolongan dan perlindungan. Ku-persaksikan kamu, pasti akan Ku-bantu ia dalam segala urusannya, akan Ku-tolong ia dalam segala kesulitannya, saat akan Ku-bimbing ia dalam saat-saat krisisnya." 

Apabila ia membaca (إهدنا الصراط المستقيم) ihdina ash-shirâth al-mustaqîm hingga akhir ayat, Allah menyambutnya dengan berfirman: "Inilah permintaan hambaKu dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya. Telah Ku-perkenankan bagi hamba-Ku permintaannya, Ku-beri harapan, dan Ku-tenteramkan jiwanya dari segala yang mengkhawatirkannya." (HR. Muslim, Ahmad, dan yang lainnya).
Wallahu a'lam....

Gowa, 20 Januari 2023