Ibnul-Jala' ditanya tentang mahabah. Air matanya lalu mengalir dan berkata: Aku belum kenal mahabah.
Aku ingin mempelajarinya
Apakah mungkin bagi kita untuk mempelajari maha"bah? Apakah mahabah adalah ilmu yang dapat dipelajari oleh manusia sebagaimana mereka mempelajari nahwu, matematika, dan lain-lain? . Jawabannya pasti: Ya! *'Jika tidak demikian, tentulah Nabi saw. tidak memerintahkan mahabah. Tidakkah beliau telah bersabda:
Cintailah (bermahabahlah kepada) Allah atas pemberian nikmat-nikmat-Nya kepada kalian, cintailah aku karena cinta kepada Allah, dan cintailah Ahlulbaitku karena cinta kepadaku.
Tidakkah beliau juga telah bersabda:
Tidaklah beriman salah seorang kalian (tidaklah ” sempurna imannya) hingga aku menjadi lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia.
Duhai, betapa indahnya kabar gembira sabda Sang
Kekasih saw., Memberi kita asa dan menyinari kalbu kita dengan harapan.
Dengan begitu, kalbu yang (masih) kosong dari mahabah tidak mesti berputus asa.
Karena, apabila seseorang mempelajari mahabah, kalbunya akan terpenuhi dengan mahabah.
Alangkah bahagianya orang yang kalbunya penuh dengan cinta!
Alangkah bahagianya dan alangkah senangnya...
Di dunia dan akhirat.
Sebab, “Seseorang bersama siapa yang dicintainya"
Begitulah Sang Kekasih Pilihan saw. mengabarkan.
Seseorang “bersama” siapa yang dicintainya.
Kaulihat.., |
Bagaimanakah kebersamaan ini?
Dan, bagaimanakah kebersamaan ini? Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Shufiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit...