Abi Yazid ditanya, “Apakah pendapatmu tentang seseorang yang bepergian demi Allah, padahal Allah bersamanya? Mengapa ia bepergian? Bukankah maksudnya dapat terlaksana dengan ia tetap di tempatnya?”
Abu Yazid menjawab, "Bumi meminta kepada Allah dengan berkata: “Wahai Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku wali dari para wali-Mu serta sejukkanlah mataku dengan kedatangan kekasih. Maka, Allah pun berpesan kepada mereka untuk bepergian, sehingga tercapailah keinginan belahan bumi itu.”
“ Allah Taala menciptakan manusia, bumi, langit, benda mati, pohon, dan segala sesuatu.
Dan, sebagaimana Allah menjadikan kegandrungan dan kecintaan dalam diri manusia, Allah juga menjadikan itu dalam diri seluruh makhluk. Hanya, manusia diberi plihan sedangkan makhluk lain di rogram untuk taat saja Karena itu, makhluk-makhluk itu telah untuk mencintai orang-orang taat
Seandainya tidak ada hijab nafsu yang menghalangi kita dari Sang Haq, niscaya kita melihat dan Mendengar makhluk-makhluk asyik dalam zikir kepada Allah, Dan, hal itu telah dilihat serta didengar oleh sekelompok orang dari sahabat-sahabat Nabi saw. dan orang orang saleh. Makhluk-makthluk yang terwataki untuk taat dan mencintal orang orang taat ini rindu kepada mereka. Bumi rindu untuk dilewati oleh orang-orang saleh Gunung-hunung saling berseru sesama mereka
Apakah pezikir kepada Allah melewatimu hari ini?” Bumi bergembira dengan pijakan kaki orang-orang saleh di atasnya.
Syekh Umar al-Nabtiti mengutarakan, Salah seorang fakir (sufi) meninggal dunia; Selama tujuh bulan aku mendengar tangisan. Selama tujuh bulan tangisan alam untuknya. Aku pun teringat dengan maka langit dan bumi tidak menangisi mereka." Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Shufiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit...