Kendatipun telah melakukan ibadah kepada Allah swt. selama bertahun-tahun, ternyata Abu Yazid al-Busthami tetap tidak bisa merasakan lezatnya beribadah,
Dia pun menemui ibunya dan berkata, “Wahai Ibuku, sampaj sekarang aku belum bisa merasakan manisnya ibadah dan ke taatan. Coba Ibu ingat-ingatlah lagi, apakah ketika aku berada dalam kandunganmu atau ketika engkau menyusuiku, engkau pernah memakan makanan haram?”
Setelah berpikir beberapa lama, sang Ibu kemudian menjawah, “Wahai Anakku, ketika engkau berada dalam kandunganku, aku pernah naik ke loteng, kemudian kulihat sebuah wadah berisi keju. Karena aku menginginkannya, aku pun memakan keju itu seukuran jari tanpa seizin pemiliknya.”
Abu Yazid berkata, “Pasti semua ini terjadi gara-gara kejadian itu. Karena itu, tolong ibu datang ke pemilik keju itu dan ceritakanlah yang sebenarnya.”
Sang ibu berangkat mendatangi si pemilik keju lalu menceritakan semuanya. Setelah mendengar penjelasan itu, si pemilik keju berkata, “Sekarang telah kuhalalkan keju itu untukmu,” Sang ibu lalu memberitahu Abu Yazid tentang hal itu, Pada saat itu juga Abu Yazid dapat merasakan manisnya ketaatan dalam beribadah. Dikutip dari kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabddin Al-Qalyubi