Abi Bakr al Shiddig r.a, menderita sakit. Ia lalu ditanya, "Tidakkah kami penggilkan tabib (dokter) untukmu?" Is menjawab, "Dia telah melihatku.” Ditanyakanlah, “Dan apa yang Dia katakan?” Ia menjawab, “Dia mengatakan: "Sesungguhnya Aku melakukan apa yang Kukehendaki:”
Apakah perkataan ini ajakan untuk mengesampingkan kedokteran dan para dokter?
Tentu bukan. Abd Bakr adalah sahabat Nabi saw. yang telah memerintahkan (kita) untuk berobat.
Nabi saw. biasa berobat hingga Sayyidah Aisyah r.a. biasa meresepkan obat untuk orang-orang. Ketika ditanya dari manakah ia mendapat ilmu itu, Sayyidah Aisyah r.a. menjawab, “Sesungguhnya Nabi saw. sering memanggil para tabib lalu mereka membuatkan resep obat untuk beliau."
Rasulullah saw. membawa syariat untuk seluruh umat, baik yang kuat maupun yang lemah.
Adapun Abu Bakr al-Shiddig sedang berbicara tentang keadaan orang-orang kuat yang duduk bersila di atas singgasana mereka sampai akhir zaman.
Jadi, kalamnya tersebut untuk kalangan khawasul khawas, yang mendapati bahwa Allah-lah Sang Pelaku : Tunggal di alam!.
Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Sufiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit...