Ahad, (11/11/2012) akan menjadi hari bersejarah bagi civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di mana pada tanggal cantik tersebut kampus yang dulunya bernama IAIN Alauddin ini tepat berusia 47 tahun. Umur ini terbilang tidak muda bagi institusi pencetak sarjana agama Islam terbesar di kawasan Indonesia Timur ini.
Rektor UIN Alauddin, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS dalam setiap sambutannya menyebutkan bahwa UIN Alauddin adalah Kampus Peradaban. Konsep andalan penunjang 'peradaban' tersebut adalah 3P (Pencerdasan, Pencerahan, dan Prestasi). Menurutnya, civitas akademika UIN Alauddin tidak hanya harus cerdas tapi juga tercerahkan hatinya yang nantinya berimplikasi pada raihan prestasi gemilang.
Pertanyaannya kemudian, apakah konsep Rektor tersebut juga dijalankan oleh Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Pegawai, Staf, Mahasiswa, Satpam, dan seluruh warga kampus? Jangan sampai 'peradaban' tersebut hanya dicetuskan oleh Rektor, dan yang lainnya tidak sepakat untuk bersama mewujudkan, singkatnya apakah mereka-mereka ini siap mewujudkan UIN Alauddin sebagai Kampus Peradaban?
Tentunya, saya sebagai alumni tidak bisa menutup mata dengan apa yang saya pernah lihat dan alami di kampus. Sangat jelas bahwa terdapat banyak kekurangan dan perlu dibenahi secepatnya agar "peradaban" tersebut bukan hanya sekedar konsep mentah belaka tetapi betul ingin diwujudkan bersama, bukan hanya oleh Rektor tetapi seluruh civitas akademika.
Di usia 47 Tahun ini apakah UIN Alauddin sudah layak disebut 'kampus peradaban' dengan kondisi yang ada sekarang?Apakah peradaban tersebut dapat dinilai dengan bangunan fisik UIN Alauddin yang 'cukup megah' lengkap dengan berbagai fasilitasnya di Samata Kabupaten Gowa serta dimulainya pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di Kampus 1 Gunungsari Makassar? Sekali lagi apakah UIN Alauddin sudah layak disebut kampus peradaban? Silahkan dijawab.
Sebagai alumni dan pernah menjadi bagian kampus tercinta ini, ku ucapkan SELAMAT berDIES NATALIS 47 UIN ALAUDDIN, semoga ke depannya lebih maju dan terkemuka dan betul-betul layak menyandang gelar sebagai "Kampus Peradaban".