Seorang pria kaya dan terhormat mengundang beberapa tamu penting pada sebuah jamuan makan malam. Tamu-tamu tersebut juga termasuk seorang syekh sufi yang terkenal dengan kemampuannya menyembuhkan, dan juga seorang menteri kesehatan, yakni seorang dokter yang memperoleh pendidikannya di Perancis. Setelah makan malam, putri sang tuan rumah tiba-tiba merasa pusing dan harus dibaringkan di atas tempat tidur. Tuan rumah meminta sang syekh berdoa untuk sang gadis. Sang syekh pun menghampiri sang gadis dan mengucapkan beberapa doa untuk memohon kesembuhan. yang kemudian
Hal ini membuat kesal menteri kesehatan, menggerutu bahwa tahayul semacam itu haruslah disingkirkan. "Sekarang ini," katanya, "kita memiliki suntikan vitamin, at-obatan modern, dan cara ilmiah lainnya untuk menyembuhkan orang. Omong kosong yang ketinggalan zaman seperti ini akan menghambat kemajuan kita!"
Sang syekh menoleh pada sang menteri dan berkata, “Aku tidak mengetahui bahwa mereka memakaikan seragam menteri kepada seekor keledai pada masa sekarang ini! Bagaimana mungkin seorang pria bodoh dan tidak peka semacam ini dapat menjadi seorang dokter, terlebih lagi seorang menteri?" Sang menteri menjadi kalap. Wajahnya merah padam. Ia begitu marah, sehingga tidak dapat berkata-kata.
Dengan nada suara yang lembut dan sopan, sang syekh segera berkata, “Tuan menteri, maafkan saya. Saya mengucapkan kata hinaan tersebut hanya untuk menjelaskan sesuatu. Lihatlah bagaimana wajah Anda menjadi merah, pembuluh darah Anda menjadi membesar, jantung Anda berdebar-debar, dan laju adrenalin Anda menjadi meningkat. Semua itu hanya disebabkan oleh beberapa kata. Jika ucapan duniawi dapat menyebabkan perubahan fisik semacam itu, maka mungkin saja kalimat suci dari kitab Tuhan dapat membantu membawa kesembuhan."