Mengenang hari Ibu adalah merayakan momen kelahiran seorang Arsitek Peradaban. Dalam kacamata akademik dan filosofis, setiap tanggal kelahiran seorang Ibu menandai lahirnya sebuah "Mercusuar" yang bertugas memandu kapal-kapal intelektualitas manusia agar tidak tersesat dalam kegelapan ketidaktahuan. Kembali ke pangkuan Ibu untuk mengenang hari tersebut berarti merefleksikan kembali akar jati diri kita sebagai makhluk intelektual dan moral.
Berikut adalah esai reflektif yang mengulas kedudukan Ibu sebagai pembangun landasan mercusuar intelektual, dengan merujuk pada pemikiran Muhammad Ilyas Ismail dan literatur pendidikan standar.
Alat AksesVisi
