Pernah ada yang bertanya kepada saya, prof sepertinya sudah bertahun- tahun menulis, dan sampai sekarang terus menulis apa yang mendorong terus menulis di media, saya jawab dengan nada canda bahwa menulis itu juga bersedekah dan bernilai kebaikan walaupun takarannya kecil di mata manusia tapi disisi Allah boleh jadi bisa bernilai takarannya besar. Apalagi kelau kebaikan itu dikerjakan secara terus menerus, sebab Allah sangat menyukai perbuatan kebaikan seorang hamba walau kecil tapi dikerjakan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Sebab berbuat baik bukan ditakar besar dan kecilnya, tapi takaran besar kecil pahalanya itu seutuhnya hak Allah sang maha bijak melihat ketulusan seseorang. Allah mengajarkan dalam firmannya Al Quran surat Al Zalzalah ayat 7 , Bahwa barang siapa yang mengerjakan sebesar dzarrapun dia akan melihat balasannya. Intinya bagwa Berbuat baik sekecil apapun akan ada (mendapat) balasan. Saya terinspirasi dari salah satu tulisan Haidir Bargir’ beliau mengulas singkat tentang Bunda Teresa yang pernah ditanya: Kenapa begitu gigih mengurusi orang-orang susah di suatu daerah "kecil". di Kalkuta, padahal kemiskinan begitu besar di seluruh dunia? Jawab beliau: "Betapa pun seperti menambahkan setetes air ke samudra, saya tahu bahwa samudra itu menjadi lebih luas berkat upaya itu." Dalam berbuat baik, lakukan semampumu. Dan jangan pandang remeh perbuatan baikmu, meski kecil. Karena, sekecil apa pun perbuatan baikmu, ia telah menjadikan kebaikan lebih besar. Dan Allah tak kan melihat pada besar-kecil perbuatan baikmu, tapi pada kesungguhan dan keikhlasan upayamu. Nabi Saw. bersabda: Kalaupun kau tahu besok kiamat, sedang di tanganmu ada satu biji kurma, tanamlah." Catatan singkat dari coretan Haidir Bagir, bisa juga mengispirasi banyak orang yang sama cara berpikirnya dengan saya, bahwa teruslah berbuat baik walau takaran kebaikan itu amatlah kecil dimata manusia. Saya tutup tulisan ini dengan mengutip Q.S Al isra’7. Jika kamu berbuat baik bararti kamu berbuat bsik untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu akan kembali pada dirinu sendiri. Maka terulah berbuat baik sekalipun kiamat sudah akan terjadi besok pagi. Wassalam