Maruf al Karkht berpapasan dengan seorang pembawa air yang berujar “Semaga Allah merahmati orang yang minum” Ma'ruf pun minum, la ditanya, “Bukankah engkau berpuasa?" Ia menjawab, "Ya, namun aku mengharapkan doanya,
Apakah engkau pernah melihat pemandangan yay, bih indah daripada itu? la adalah Ma'ruf al-Karkhi, perhiasan Zamannya pada masa hidupnya.
Dan, setelah wafatnya, orang-orang mengatakan,
"Makam Maruf adalah obat penawar yang mujarab”
Satu hari puasa Maruf tidaklah sebanding deng seumur hidup orang-orang seperti kita.
Kendati demikian, lihatlah bagaimana ia berat bati dan berbaik sangka kepada orang lain.
Tampaklah bahwa ia merasa dalam dirinya: "Mungkin saja Allah mengabulkan doa pembawa air ini sehingga aku selamat” . Semoga Allah meridai kalian, wahai para wali Allah. Tidaklah kami lihat dari kalian melainkan .. segala yang indah. Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Shifiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit..