Meski akal sangat bermanfaat untuk memecahkan berbagai masalah teoritis dan praktis manusia, tetapi ketika berhadapan dengan realitas cinta, akal akan kelu (kehilangan daya nalarnya), karena di wilayah ini, di hadapan Sang Kekasih, tidak ada yang akal bisa lakukan. Kata Rumi, di sini tidak ada pertanyaan mengapa dan bagaimana, yang merupakan wilayah kompetensi akal.. Rumi pernah berkata, "Ketika akal ditanya tentang cinta, ia akan tersungkur seperti keledai ke dalam lumpur." Sumber, Mulyadhi Kartanegara, di laman status facebooknya.