-MENGHARAP ANAK HIDUP BAHAGIA- Setiap orang tua mengasuh dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih-sayang. Ibu memanjakannya dengan bermain setiap saat. Anak disekolahkan dan dipenuhi kebutuhannya. Orang tua berharap, anaknya hidup bahagia sebagaimana pesan kelong:
KUMINASIKO TE’NE, KUTINJAKIKO MASUNGGU, MANNA TANGKENNU, PUCU’NU MATE’NE NGASENG.
Arti bebasnya: Anakku; Aku berharap dan bernazar semoga hidupmu bahagia dan membahagiakan keluarga hingga cucu keturunanmu.” Mendidik anak, memang membutuhkan perhatian sungguh-sungguh dari orang tua di rumah dan guru di sekolah. Anak perlu dibangun karakternya supaya berkepribadian agung, sebagaimana tujuan pendidikan nasional. Yaitu; berkembangnya potensi peserta didik agar mrnjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No.20 tahun 2003). Anak perlu dididik supaya berubah, dari belum beriman menjadi beriman dan takwa, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dari nakal menjadi sopan dan berakhlak mulia, dan perubahan positif lainnya. Orang tua perlu mendidik dan membangun karakter anak dengan keteladanan dan pembiasaan bagi anak-anaknya. Anak disekolahkan supaya ilmu yang diperolehnya dapat diamalkan atas dasar iman dan takwa. Ilmu yang diajarkannya akan berbuah kebaikan. Anak yang mengamalkan ilmunya atas dasar iman, akan membawa manfaat kebaikan dalam kehidupan keluarga. Anak akan terangkat derajatnya (QS. Al-Mujadilah, 58 : 11) Setiap orang tua sangat berharap supaya anaknya hidup bahagia (te’ne namasunggu) dan membahagiakan keluarga, hingga anak cucu keturunannya. Semoga setiap orang tua berhasil mendidik anaknya beriman dan bertakwa. Bahagia dan membahagiakan. Aamiin yra. Pao-Pao Gowa, Jum’at 31 /3-2023.