-DUNIA TEMPAT PERSINGGAHAN-
Islam mengajarkan bahwa hidup di dunia bukanlah tujun akhir. Namun, banyak orang melupakan bahwa akhiratlah tujuan akhir kehidupan. Karena itu, ia mengejar dan mencintai dunia sihingga ia takut pada kematian. Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (QS. Ali Imran,3:14). Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja (QS. Al-Mu’minun, 23:114) Mereka hidup didunia hanya melihat yang nampak saja, sedangkan kehidupan akhirat, dia lalaikan. Sejak lama para orang tua telah mengajarkan pada anaknya untuk tidak mengejar dunia dan melalaikan akhiirat, sebagaimana kelong:
TEAKO ONDANGI LINO, NANU BOKO AHERA’NU, KAANTU LINO, SANRAPANJI TAU SENGKA.
Arti bebasnya: Wahai Anakku, Janganlah mengejar kehidupan dunia, lalu melupakan dan meninggalkan kehidupan akhirat, sebab dunia ini hanyalah persinggahan sementara.” Perlu disadari, bahwa hidup di dunia bukanlah tujuan akhir. Dunia hanyalah tempat sementara waktu sehingga tidak perlu dikejar (teako ondangi lino). Oleh Karena dunia hanyalah tempat singgah, maka perlu diperbanyak bekal untuk meneruskan perjalanan menuju kehidupan akhirat. Bulan Ramadan adalah bulan pengumpulan sebanyak mungkin bekal untuk akhirat, karena pahala dilipat gandakan. Kesempatan memperbanyak amal di bula ramadan ini perlu dimaksimalkan, karena tidak ada jaminan bisa hidup sampai bulan Ramadan yang akan dating. Hidup di dunia hanya singgah memperbanyak bekal untuk kehidupan akhirat yang abadi. Semoga bisa selamat, Aamiin yra.
Pao-Pao Gowa, Selasa, 11 April 2023.