Gambar jalan-tengah-8.jpeg

Tulisan ini cukup singkat namun diharapkan bisa menjawab pertayaan sederhana “ manakah yang utama ilmu atau ibadah’ bagi yang berpendidikan cukup sudah paham jawabannya  namun boleh jadi ada yang butuh jawaban yang lebih real, dengan deskripsi  seperti yang menarik dari ungkapan bijak “tidurnya orang alim (berilmu) lebih dihargai Allah dari pada ibadahnya orang bodoh,’ artinya berbagai tahapan yang harus ditempuh oleh seorang abdi, jika ia menginginkan kesempurnaan ibadah. 
      Tak ada yang sempurna dalam beribadah kecuali sekelas ibadah para nabi, namun sebagai hamba perlu terus berikhtiar  mencari ilmu untuk mencapai kesempurnaan ibadah, menurut al-Ghazali, dalam kajian ilmu dan makrifat ditemukan bahwa Seseorang harus berilmu terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah, karena mustahil seseorang bisa menjalankan ibadah debgan baik tanpa mengetahui ilmunya. Misalnya mau shalat dengan baik butuh ilmu, mau mendapatkan pahala puasa dengan baik perlu mengetahui ilmunya, begitu juga zakat yang benar apalagi melaksanakan haji.
       Ilmu ibarat pohon, sedangkan ibadah ibarat buahnya. Jika pohon tidak berbuah, maka tidaklah lengkap manfaatnya. Demikian pula, buah tidak akan ada, tanpa adanya pohon. Oleh karena itu, ilmu dan ibadah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keduanya menjadi sarana yang dapat menyempurnakan amalan ibadah seseorang.
     Pertayaan selanjutnya jadi apakah harus berilmu dulu baru beribadah? jawabannya tidak mesti berilmu dulu, silahkan terus beribadah walau belum mengusai dengan baik ilmunya sambil ada niat baik untuk terus mencari ilmunya agar mencapai kesempurnaan ibadahnya. Wassalam