Prof. Quraish Shihab, muffassir makruf dari Indonesia, banyak mengutip pendapat Syekh Yusuf al-Qardawi, beliau pernah membisikkan ke telinga saya bahwa di antara kekurangan ulama bila ia tidak hapal Alquran. Bisikan itu selalu terngiang di hati, sampai suatu ketika saya mempelajari biografi Syekh Yusuf al-Qardhawi bahwa sejak umur 10 tahun sudah menghafal Alquran 30 juz di luar kepala. Setelah membaca biografi beliau, saya berasumsi bahwa itulah mempermudah beliau menulis buku yang rujukannya Alquran dan hadis, kemudian diperkaya lagi dari pandangan para ulama sepanjang sejarah. Khazanah Islam yang mengkhiasi setiap bukunya menjadi best seller seluruh dunia. Beliau penulis produktif, informasi terakhir dari laporan pemakamannya bahwa buku yang beliau legacykan bukan 125, tetapi 170 buah, belum lagi yang masih menunggu percetakan. Banyak buku almarhum sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia. Bukunya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia tidak kurang dari 50 buah. Kemarin saya merasa beruntung karena saya dapat kiriman hampir semua buku beliau dalam bentuk sofware yang diwakafkan.
Memang banyak problem yang saya alami, yaitu belum bisa memahami semua ilmu beliau, bahkan ada yang menganggapnya kontroversi, tetapi saya tetap husnuzzan bahwa mungkin saya sendiri belum memahaminya, karena belum mendengar langsung penjelasan dari beliau. Itulah yang memotivasi ingin bertemu dan bertanya langsung pada beliau. Masalah yang akan saya tanyakan itu sudah banyak saya list. Sayang, pertemuan yang sudah diagendekan oleh sahabat yang bermukim di Qatar, tetapi harus tertunda karena saya diserang sakit. Akhirnya, berita terakhir yang diterima dari Qatar, beliau telah dipanggil Allah swt.
Pada seri penutup ini, saya akan mengutip pandangan ulama besar dunia terhadapnya. Terdapat puluhan ulama yang pernah saya catat telah memberi testimoni atas keulamaan beliau, tetapi berhubung keterbatasan ruang, maka cukup tiga tokoh umat sebagai representasi, yaitu: 1. Syekh Muhammad al-Gazali dalam testimoninya berkata, "Al-Qardawi adalah Imam kaum muslimin zaman sekarang dan dia mampu mengintegasikan akal dan asar. Saya mengetahui itu, karena pernah jadi muridku, sekarang dia sudah menjadi guruku," kata al-Ghazali.
2. Syekh Abd. Aziz bin Bazz, mantan mufti Arab Saudi, "Buku-bukunya memiliki bobot ilmiah dan sangat berpengaruh di dunia Islam." 3. Muhammad Nasiruddin Al-Bany, muhaddisin, "Al-Qardawi seorang ulama yang rendah hati, sekalipun beliau sudah mengetahui kualitas hadis yang ditulisnya, tetap juga tetap masih bertanya pada saya dalam setiap pertemuan," kata al-Bany.
Mohon maaf, saya baru mendapat kiriman artikel memuat bahwa beliau pun kontroversi, tetapi sepanjang bacaan, saya tetap berusaha husnuzzan, apalagi beliau seorang ulama yang baru wafat, tidak etis rasanya dalam Islam bagi orang yang baru wafat, apalagi yang ditampilkan konroversinya. Saya berpandangan, jika ada kesalahpahaman pada beliau, kemungkinan hanya karena belum menerima penjelasan langsung dari lidah beliau.
Wasalam, Kompleks GFM, 29 Sept. 2022 M/3 R. Awal 1444 H