Gambar hakikat-usia-0325.jpeg


Hai anak Adam! Siangmu adalah tamumu. Perlakukanlah ia dengan baik. Karena, jika kau memperlakukannya dengan baik, ia pulang dengan memujimu. Namun, jika kau memperlakukannya buruk, ia pulang dengan mencelamu. Demikian pula malammu. 

Hai anak Adam! Injaklah bumi dengan telapak kakimu. Karena sebentar lagi ia akan menjadi kuburanmu. Sungguh kau tak henti-henti menghabiskan usiamu sejak kau lahir dari rahim ibumu. 

Hai anak Adam! Kau berada di antara dua tunggangan yang keduanya tidak pergi membawamu—-yakni bahaya malam dan siang—hingga kau mendatangi akhirat. Boleh jadi ke surga, atau ke neraka. Adakah yang lebih terancam darimu?! 

Hai anak Adam! Kau hanyalah hari-hari. Setiap ka berlalu sehari, hilanglah sebagian dirimu. 
Dikutip dari kitab Al-Mawaidz karya Shalih al-Syami..