Peristiwa masuknya Kristen Raja Suppa, kemudian disusul Raja Bacukiki dan Raja Siang dengan cepat tersiar di kalangan orang-orang Portugis di kota-kota pelabuhan lainnya, banyak di antara mereka ingin berkunjung ke Sulawesi Selatan. Franciscus Xavier menyatakan dalam suratnya yang ditulis di Malaka tanggal 10 Nopember 1545 tentang keinginannya untuk melawat ke Makassar. Tetapi, karena kapal yang ditunggu untuk membawanya ke Makassar tidak datang, maka dia mengubah keinginannya dengan bertolak ke Maluku. 
Dalam pada itu, Gubernur Malaka telah mengutus seorang misionaris, Vicente Viegas, ke Makassar. Salah seorang pengikut Viegas bernama Pinto menulis surat pada tanggal 7 Desember 1548 kepada Uskup Goa  tentang kunjungannya ke Makassar yang menceritrakan tentang peristiwa masuknya Raja Suppa dan Raja Siang ke agama Katolik. Kelihatannya, permintaan Raja Siang tentang pengiriman misi ke daerahnya tidak terpenuhi. Sebab tidak ada lagi informasi tentang kegiatan misi di Sulawesi Selatan sampai menjelang berakhirnya abad XVI. Antara tahun 1580 dan 1590  sepanjang yang dapat diketahui hanya 4 orang Fransiskan dikirim ke Sulawesi Selatan. Tetapi, usaha misi ini tidak banyak diberitakan, kecuali disebutkan bahwa sudah banyak orang-orang Portugis yang menetap di Makassar yang diperkirakan sekitar 500 orang. Dugaan tentang penurunan kegiatan misi itu, diperkuat oleh tidak adanya informasi tentang misi di Sulawesi Selatan dari laporan-laporan misionaris dari Maluku dan daerah lainnya. Penurunan ini, mungkin disebabkan karena perhatian mereka lebih difokuskan langsung ke kantong penghasil rempah-rempah di Maluku.

Wasalam,
Kompleks GPM, 12
Apri 2023 M/21