Dalam suasana Idulfitri hari ini atau besok, perkenankan saya menyampaikan ucapan selamat memasuki hari mulia ini 1 Syawal 1444 H. Semoga kaum muslimin di hari bahagia ini ikut merasakan kebahagiaan tersebut.
Makna kembali kepada Alquran dan hadis bisa berarti positif, yaitu kembali kepada persatuan dan kesatuan yang selama ini dirindukan kaum muslimin akan terwujudnya di suluruh dunia. Arti positif jika dimaknai secara letterlijk (Belanda) bahwa kembali kepada Alquran dan hadis dalam makna harfiah atau apa adanya. Jadi selama ini banyak pengertian satu kata memiliki banyak penafsiran, jadi sewaktu-waktu memang perlu perlu kembali ke arti leksikal.
Di bawah ini, saya sengaja mengemukan satu ayat yang bisa diterima banyak orang bahkan yang berbeda agama sekalipun, dengan mengartikan Alquran itu secara letterlijk, yaitu, QS al-Baqarah, 62: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Sebaliknya, kembali kepada Alquran dan hadis yang bisa bermakna negatif. Karena bisa dimaknai kembali keanekaragam pendapat (menurut Allahu yarham, K.H. Dr. Jalaluddn Rakhmat, M. Sc.) Pengertian kembali kepada Alquran dan hadis dapat diartikan kembali ke aneka ragam penafsiran, apalagi jika penafsiran itu bernuangsa perpecahan negatif. Adakah penafsiran ajaran Islam negatif? Justru khazanah Islam yang banyak diwarisi sekarang ini sebagian diinterpretasi negatif yang ikut memperparah kecurigaan satu sama lain. Sekarang kita memasuki salah satu tafsir paling populer yang banyak dibaca di pesantren, yaitu tafsir Jalalain. Inilah kutipan singkat penafsiran ayat di atas: إِنَّ الذين ءامَنُواْ بالأنبياء من قبل والذين هَادُواْ هم اليهود والنصارى والصابئين مَنْ ءَامَنَ بالله واليوم الأخر في زمن نبينا... . Menurut penafsiran ini bahwa orang Yahudi, Nasrani, dan Shabiin yang dimaksud adalah mereka yang hidup di masa Nabi, artinya bukan Yahudi, Nasrani, dan Shabiin yang hidup di masa sekarang. Ini baru satu tafsir itu pun tafsir yang paling populer sederhana yang banyak ditelaah di pesantren, جلالين Wasalam, Kompleks GPM, 01 Syawal 1444 H