BULAN-BULAN PERTAMA DI LEIDEN Kegiatan pada bulan-bulan pertama di Leiden adalah mengikuti short course selama dua bulan: satu bulan bahasa Belanda dan satu bulan bahasa Inggris. Sekaligus kursus dalam metode penelitian sejarah. Semuanya dimaksudkan sebagai persiapan dalam penelitian pustaka. Di antara paling berkesan dalam kursus adalah kedisiplinan para dosen. Mereka tepat waktu datang dan tepat waktu keluar kelas. Tanpa terpengaruh pergantian musim, walau musim dingin terkadang di bawah nol derajat Celsius yang mengharuskan kami memakai pakaian sampai enam lapis. Di dalam kamar tidur harus memakai verwarmer atau pemanas. Jika tidak, kami tidak akan bisa tidur sekali pun memakai selimut.
Namun, cuaca dingin tidak mempengaruhi kedisiplinan, justru menjadi tantangan bagi mereka untuk berdisiplin. Jarak antara apartemen kami dengan universitas sekitar satu km. Untuk itu, kami perlu kendaraan mengantar ke universitas. Transportasi paling ideal dan murah adalah sepeda. Tidak ada biaya parkir, cukup digembok, sepeda sudah aman. Sepeda adalah kendaraan umum, baik mahasiswa, masyarakat, ataupun dosen, baik wanita atau lelaki.
Belanda adalah kota datar dan bercuaca dingin. Di jalanan terdapat jalan khusus untuk sepeda. Penulis orang pertama yang memiliki sepeda dari enam orang kelompok kami dari INIS. Penulis membeli sepeda di rommermarkt atau pasar second hand. Di Leiden setiap akhir pekan dibuka rommermarkt dan kami jadikan tempat rekreasi setiap minggu. Terdapat dua tempat rekreasi, jika tidak ke rommermark berarti naik sepeda ramai-ramai ke Katwijk di pinggir pantai bahagian Utara Belanda berjarak 7 km dari kota Leiden yang dikenal laut utara.
Hari-hari yang kami lewati, dimanfaatkan untuk penelitian pustaka. Jika terdapat buku penting yang ditemukan, langsung dicopy. Kami mendapat seribu lembar photo copy free per bulan, dikali 12 bulan berarti 12 ribu lembar per tahun. Lebih dari cukup untuk mencopy buku-buku penting.
Wasalam, Kompleks GPM, 18 Mei 2023 M/28 Syawal 1444 H