Gambar amar-makruf-0125.jpeg

Amar makruf sebaiknya dilakukan dengan penuh simpati dan kelembutan, tanpa kekerasan dan kemarahan, bahkan mesti memandangnya dengan kasih sayang. 

Terdapat penyakit serius yang mesti diwaspadai karena dapat mencelakakan, yakni kala seorang alim merasa mulia karena ilmunya dan melihat orang lain hina sebab kebodohannya. 

Boleh jadi, dengan amar makruf ia ingin menampakkan kelebihan kemuliaan ilmunya dan merendahkan orang lain karena dianggap bodoh. 

Jika motifnya seperti itu maka itulah kemungkaran yang lebih mungkar daripada kemungkaran yang hendak diperangi. 

Perumpamaan orang alim seperti ini ibarat orang yang menyelamatkan orang lain dari kebakaran dengan cara membakar dirinya sendiri. Itulah puncak kebodohan. Dikutip dari kitab Al-Mawaidz karya Shalih al-Syam