Gambar 265-catatan-kaki-.jpg

Seri kemarin menggambarkan pandangan almarhum Buya Hamka tentang etika diskusi dalam menemukan sebuah kebenaran. Menurutnya mencari kebenaran di sebuah diskusi ibarat mencari jarum ditumpukan jerami. Siapapun yang memiliki kompetensi berhak terlibat terlibat mencarinya. Demikian halnya, siapa saja yang menemukan jarum kebenaran itu, menjadi milik bersama yang seharusnya tidak perlu diklaim bahwa dialah yang paling berhak memilikinya.

Mencari kebenaran jauh berbeda dengan mencari kemenangan. Mencari kemenangan tidak akan pernah berujung pada kepuasan. Sebab sekalipun kebenarannya sudah ditemukan, ada saja orang lain berkila, "Bukan jarum itu yang dicari, melainkan jarum lain. Walau sesungguhnya jarum itulah yang dicari." Apalagi di tengah islamophobia saat ini yang seakan dipelihara dengan sengaja untuk membuat kekacauan dan menguras energi umat Islam. Sementara di negara minoritas muslim sendiri justru islamophobia dilarang, termasuk PBB. 

Turunan Islamophobia adalah politik identitas. Padahal politik identitas tidak bisa dihindari, mulai dari pengambilan KTP pasti merujuk pada identitas. Peringatan 17 Agustus baru-baru ini Presiden Jakawi  sendiri memakai politik identitas dengan menakai adat Butong. Pakaian Adat adalah identitis. Sayangnya hanya umat Islam saja dilarang memakai politik identitas. Seharusnya yang dilarang identitas apa saja dan agama apa saja jika digunakan secara berlebihan.

Wasalam,
Kompleks GFM, 7 Sept. 2022 M/11 Safar 1444 H