Sebuah hadis perlu dilihat pada konteks, baik asbab al wurud atau pun konteks implementasinya, seperti hadis ke delapan dalam buku Hadis Arbain, yaitu: عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ الله..... [رواه البخاري ومسلم Rasulullah saw. bersabda, "Saya memerintahkan agar membunuh semua manusia, sampai mereka bersyahadat ...
Hadis ini harus dipahami lebih dahulu koteksnya, tidak dipahami sebatas literleit, sehingga setelah membacanya tidak mudah tersulut emosi dengan mengajak umat ke jalanan menyuruh orang bersyahadat. Jika mereka tidak bisa bersyahadat langsung saja dibunuh.
Pada hal hadis ini disampaikan dalam konteks ruang dan waktu tertentu, yaitu dalam kondisi perang. Belum lagi dalam konteks implementasi, seperti di NKRI yang berprinsip saling menghargai aneka suku, agama, dan budaya serta berpegang pada pilar Bhinneka tunggal ika.
Kompleks GFM, 9 Muharram 1444 H/7 Agustus 2022 M