UIN Online – UIN Alauddin menggelar Focus Group Discussion Pendampingan Awal Persiapan Re Akreditasi UIN Alauddin di Hotel Swiss Belinn Losari Makassar Jumat (2/2/2018).
Kegiatan FGD ini menghadirkan Narasumber Direktur PTKI Kementerian Agama RI. Prof. Dr. M. Arskal Salim G.P., M.Ag. dan Suparto, M.A., Ph.D. Trainer & Assesor AIPT UIN Jakarta.
Prof. Arskal sapaan akrabnya mengapresiasi inisiasi langkah-langkah awal pembenahan Akreditasi Institusi oleh Tim Persiapan Re-Akreditasi UIN Alauddin yang dengan sigap memanfaatkan Kunjungan Kerjanya di Makassar hari ini.
Bahkan dengan sedikit berseloroh beliau mengatakan bahwa UIN Alauddin ini sudah curi start untuk melakukan persiapan-persiapan Peningkatan Akreditasi sesuai Harapan Bapak Dirjen Pendis yang menargetkan agar 7 UIN yang saat ini terakreditas B Gemuk agar pada Tahun 2019 sudah dapat meraih Akreditasi (A). Ini menjadi tantangan tersendiri karena Direktur dan Dirjen berasal dari Makassar, tuturnya.
Direktur juga menyampaikan bahwa ini bukan hanya pekerjaan Prodi sendiri-sendiri tetapi ini adalah Pekerjaan Seluruh Civitas Akademika dan jantung akreditasi Universitas ada di Prodi, sehingga Prodi yang harus diperhatikan dan diberikan penguatan-penguatan. Sehingga kami sebagai Direktur tentu saja akan memberikan dukungan berupa, dukungan anggaran, dukungan regulasi dan dukungan SDM. Salah satu bentuk dukungannya adalah pelaksanaan FGD ini. Selanjutnya kepada Tim Persiapan Re-Akreditasi UIN Alauddin, Prof. Arskal mengingatkan agar segera membuat Timesheet, Prioritas-prioritas dan regulasi internal sebagai pendukung kegiatan peningkatan akreditasi institusi, tutupnya.
Sementara itu materi yang dibawakan oleh Suparto, M.A., Ph.D. lebih ke arah teknis berupa trik serta tips pembuatan Borang Prodi dan Borang Universitas.
Suparto menekankan agar Data Dosen pada PDPT difinalkan terlebih dahulu. Kemudian Website sebaiknya desain dan laooutnya disesuaikan dengan standar Akreditasi. Kepada Tim Persiapan Re Akreditasi juga mengingatkan agar sebelum Borang disubmit agar disimulasikan terlebih dahulu dengan metode pameran yang lebih menarik, ujarnya.
