Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Beasiswa Bidik Misi
Galeri
Change Languange
English
العربية
Kuliah Umum TI, Bahas Manfaat dan Mudharat Sosial Media
21 November 2018
Nurfadhillah Bahar
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
IN Online--Jurusan Teknik Informatika (TI) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar menggelar kuliah umum dengan tema
Sosial Media, antara Manfaat dan Mudharat Perspektif Quran dan Sunnah
di ruang Leacturer Theater (LT) FST, Senin (19/11/2018)
Kegiatan ini mengundang pembicara seorang Visiting Professor, Faculty of Computing and Information Tehnology, King Abdulaziz University, Saudi Arabia yakni Irfan Syamsuddin yang juga merupakan Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Ketua Jurusan TI, Faisal menyebut tema yang diusung tersebut muncul dari fenomena media sosial saat ini yang pengaruhnya luar biasa, tidak hanya berdampak positif melainkan juga dapat berdampak negatif pada masyarakat.
Saya kira ini suatu tema yang menjadi tren, sosial media tentu pengaruhnya luar biasa. Kita melihat, mahasiswa sibuk dengan handphonenya satu sama lain, padahal mereka duduk berdampingan. Kita bisa melihat dampaknya sekarang, ujarnya saat membawakan sambutan.
Dekan FST Prof Arifuddin Ahmad menuturkan bahwa saat ini kekuatan dunia ada pada teknologi informasi. Berita yang salah dapat diperoleh dan ditangkap dengan benar. Bahkan, kata dia, berita yang salah bisa lebih besar.
Kekuatan ini harus kita bangun melalui TI, agar umat ini tidak menerima berita keliru. Jangan sampai TI membuat kita terjajah. Kalau kita tidak menguasai teknologi, maka teknologi yang akan menguasai kita. Bagaimanapun kemajuan teknologi, pijakan dasar kita tetap keimanan, jelasnya.
Sementara, Irfan Syamsuddin dalam materinya memaparkan bahwa sosial media adalah bentuk dari beragam komunikasi elektronik. Dengan berbagai fitur yang ditampilkan internet, tidak hanya memberikan informasi tetapi juga berbagi atau sharing informasi satu sama lain.
Ia melanjutkan, berdasarkan survei di Indonesia, umumnya masyarakat Indonesia mengakses internet dengan smartphone. Tercatat ada 85 persen pengguna di Indonesia menggunakan smartphone, 32 persen menggunakan laptop, 14 persene menggunakan PC dan sisanya menggunakan Tablet.
Dari sekian banyak yang mengakses internet, fitur yang paling banyak digunakan adalah sosial media, setelah itu searching Informasi, ungkapnya.
Sementara dari sisi gender, 51 persen perempuan lebih banyak menggunakan sosial media dan 48 persen laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan dan ketergantungan lebih pada perempuan daripada laki-laki.
Menurutnya, sosial media tentu memiliki manfaat dan mudharat. Yang paling jelas, kata Irfan adalah menjalin silaturahim. Ia menyebut, ketika awal mula Facebook menjamur di Indonesia, di Korea sudah berangsur-angsur meninggalkan sosmed.
Di tahun 2008, sosmed di Indonesia mulai menjamur, sementara di Korea, Google, yahoo sudah gulung tikar. Mereka sudah punya fitur mesin pencari baru yang sudah sepaket dengan sosmed, ujar alumni Philosophy Doctors in Information Tehnology, Faculty of Engineering, Seoul National University, South Korea 2011 ini.
Selain itu, dapat menambah teman dan jaringan pertemanan, menambah pengetahuan baru, menghasilkan karya mendunia, berbisnis online, serta berburu info beasiswa.
Sementara itu dampak negatif sosmed, lanjutnya yakni ingin selalu eksis, memberitakan atau membagikan informasi yang tidak pantas, maraknya berita yang tidak tervalidasi, serta dapat menjadi wadah baru bagi cyber crime.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Kebijakan Rektor, Hanya 31 Mahasiswa FEBI UIN Makassar Diwisuda
Next Post
Tingkatkan Status Akreditasi, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Makassar Susun ISK
Berita Terbaru
Berita Populer
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Raih Akreditasi A dari Perpusnas RI
25 April 2024
Kabar Duka! Dosen FTK UIN Alauddin Makassar, Muhammad Rusydi Wafat
25 April 2024
Talk Show UIN Alauddin-BPIP RI, Bahas Isu Intoleransi, Ekstrimisme dan Radikalisme
25 April 2024
UIN Alauddin-BPI RI Menggelar Talk Show Pengendalian Pembinaan Ideologi Pancasila
25 April 2024
Kukuhkan 3 Guru Besar, Rektor Tekankan Implementasi Keilmuan Guna Kemajuan Anak Bangsa
25 April 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018