Gambar UKM RITMA Gelar Recofa 2018 Nasional

UKM RITMA Gelar Recofa 2018 Nasional

UIN Online-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat (RITMA) menggelar Research and Essay Competition of Alauddin (Recofa) 2018. Kegiatan yang bertema Revolusi Industri 4.0 ini berlangsung selama 3 hari, Jumat-Ahad (16-18/11/2018)

Ketua Umum UKM RITMA, Mistabsyiratul Ailah mengatakan, Recofa merupakan ajang kreativitas mahasiswa dalam menampilkan karya-karya riset ilmiah yang diikuti oleh perwakilan beberapa Universitas yang ada di Indonesia.
Sesuai dengan tema, pada Revolusi industri 4.0, kita akan mengalami hari hari yang penuh kecepatan, kegesitan, dan teknologi. Kami mengundang mahasiswa baik di dalam maupun di luar kota untuk menampilkan beberapa karya dalam rangka menyongsong revolusi industri yang dimaksud, tutur Ailah saat membawakan sambutannya.
Lebih lanjut ia berharap kegiatan ini dapat menjadi kegiatan tahunan bagi UKM RITMA dengan penyelenggaraan yang lebih meriah.
UKM RITMA baru saja dibentuk tahun 2018, sehingga ini adalah tahun pertama bagi kami dan kegiatan Recofa juga pertama kali diselenggarakan. Harapan kami ini akan menjadi kegiatan tahunan bagi UKM RITMA, ujarnya.
Ailah menyebut dari 35 universitas yang mendaftar, hanya ada 11 universitas yang diterima setelah mengikuti proses seleksi secara ketat.
Adapun 11 universitas yang dimaksud di antaranya Universitas Brawijaya Malang,
Universitas Hasanuddin, Univeritas Mercubuana, Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Udayana Bali, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Haluleo Kendari, Universitas Tidar dan UIN Alauddin Makassar.
Kepala Biro Administrasi, Yuspiani memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja panitia dalam menyelenggarakan kegiatan bergengsi tersebut. Menurutnya, dengan hadirnya para delegasi dari luar UIN sudah menjadi capaian yang luar biasa.
Dengan hadirnya delegasi dari luar UIN bagi kami ini sudah sangat luar biasa. Ada kemampuan bagi panitia untuk mendatangkan.  Bagi saya ini adalah kegiatan yang sangat bergengsi karena terkait dengan bagaimana menunjukkan jati diri mahasiswa. Kampus yang besar bukan seberapa banyak mahasiswanya, tetapi dilihat dari seberapa banyak karya tulis yang dihasilkan, ujarnya.

Ia berharap karya yang akan dilombakan oleh para delegasi dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan mampu menjadi contoh bagi generasi selanjutnya.
Kami berharap para delegasi mampu memberikan kontribusi ilmiah untuk memajukan bangsa. Selain itu memberikan contoh bagi generasi selanjutnya untuk melahirkan karya. Ketika mahasiswa aktif menulis, aktif berkarya, memiliki inovasi, maka kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat bisa disingkirkan, jelasnya.
 
Previous Post Jalur UM-PTKIN UIN Alauddin Makassar Telah Dibuka, Ini Cara Daftar
Next Post Tingkatkan Mutu Pelayanan, Pimpinan FSH Gelar Rapat Koordinasi