Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Beasiswa Bidik Misi
Galeri
Change Languange
English
العربية
Mahasiswa FST UIN Alauddin Teliti Unsur Listrik dari Eceng Gondok
03 Mei 2018
Saefullah
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN ONLINE - Heri Heriyono, mahasiswa jurusan kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar. Berhasil jadi pemenang sebagai juara tiga setelah mempresentasekan hasil temuannya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta pada 20-21 April 2018.
Heri bersama satu orang temannya, Achmad Nasyori dari jurusan fisika FST UIN Alauddin Makassar. Awalnya, berkeinginan memiliki temuan dari hasil olahan limbah. Muncul karena kepeduliannya terhadap lingkungan dan banyaknya limbah yang dianggap punya manfaat tapi tidak dimanfaatkan.
Untuk mewujudkan keinginannya itu, mereka melakukan riset atau penelitian pada sisa-sisa makanan, hanya saja belum berhasih. Hingga kemudian beralih pada Eceng Gondok karena dianggap tumbuhan tersebut memiliki muatan yang berpotensi akan ditemukannya listrik.
Dalam meneliti tumbuhan atau limbah Eceng Gondok tersebut, keduanya dibimbing
oleh
Dr. Maswati Baharuddin, S.Si , M.Si, dosen jurusan kimia, berkonsentrasi di bidang biokimia. Dalam perjalanannya yang dianggap cukup lama itu, Heri bersama Achmad, panggilannya, saling memotivasi untuk menggapai apa yang diinginkan itu.
Saya bersama teman dari jurusan fisika mulai melakukan riset semenjak semester empat. Karena di kimia itu ada beberapa aspek, jadi mengenai prosesnya itu dihasilkan dari kimia dan untuk menentukan arahnya kemana itu digunakan ilmu fisika, jadi kita berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan fisika, kata Heri saat ditemui di ruang jurusan kimia FST UIN Alauddin Makassar Selasa, (02/05/2018).
Heri mengatakan temuan listrik dari tumbuhan Eceng Gondok tersebut, sebelum ada event lomba yang diadakan di UGM Jogjakarta sudah ada. Karena momennya dan sesuai dengan event lomba yang diadakan sehingga, kita langsung daftar kemudian kirim abstrak, kata Heri.
Awalnya kata Heri, yang mengirim abstrak sebanyak 500 tim yang kirim, diterima 180 abstrak. Dari 180 itu kemudian disuruh kirim full paper dan yang lolos seleksi hanya 5 tim yakni,
Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, UIN Alauddin Makassar, dan Universitas Negeri Surabaya.
Lima tim yang lolos itu kemudian diundang untuk mempresentasekan hasil temuannya. Kegiatan itu diadakan di Fakultas Teknik Departemen Teknik Nuklir UGM Jogjakarta. Tim juri yang menilai ada tiga orang, Alhamdulillah kami dapat juara tiga, ungkap Heri.
Heri pun bercita-cita untuk terus mengembangkan hasil temuannya itu hingga bisa diterapkan dan dinikmati oleh masyarakat. Hanya saja dia masih terkendala dengan dana. Untuk kegiatan lomba saja, tambahnya, ia cukup kesulitan karena anggaran yang dikasi dari fakultasnya kurang cukup sehingga harus menambahnya.
Sedangkan, kalau temuannya itu ingin dikembangkan. Anggaran yang dibutuhkan, sekitar 30 jutaan keatas, kata mahasiswa asal Pulau Jawa itu.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Gelar Rakor Persiapan Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Next Post
569 Dinyatakan Lulus SNBP UIN Alauddin, Prodi Kedokteran Paling Diminati
Berita Terbaru
Berita Populer
Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Gelar Rakor Persiapan Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
28 Maret 2024
569 Dinyatakan Lulus SNBP UIN Alauddin, Prodi Kedokteran Paling Diminati
28 Maret 2024
Tingkatkan Mutu Pelayanan, Pimpinan FSH Gelar Rapat Koordinasi
28 Maret 2024
FEBI UIN Alauddin Menakar Ekonomi Indonesia Pasca Pilpres 2024
28 Maret 2024
Sisfo Berbagi Jadi Rangkaian Akhir Kegiatan Ramadhan Mubarok HMJ Sisfo
28 Maret 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018