Gambar Mahasiswa FST UIN Alauddin Teliti Unsur Listrik dari Eceng Gondok

Mahasiswa FST UIN Alauddin Teliti Unsur Listrik dari Eceng Gondok

UIN ONLINE - Heri Heriyono, mahasiswa jurusan kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar. Berhasil jadi pemenang sebagai juara tiga setelah mempresentasekan hasil temuannya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta pada 20-21 April 2018.
Heri bersama satu orang temannya, Achmad Nasyori dari jurusan fisika FST UIN Alauddin Makassar. Awalnya, berkeinginan memiliki temuan dari hasil olahan limbah. Muncul karena kepeduliannya terhadap lingkungan dan banyaknya limbah yang dianggap punya manfaat tapi tidak dimanfaatkan.

Untuk mewujudkan keinginannya itu, mereka melakukan riset atau penelitian pada sisa-sisa makanan, hanya saja belum berhasih. Hingga kemudian beralih pada Eceng Gondok karena dianggap tumbuhan tersebut memiliki muatan yang berpotensi akan ditemukannya listrik.

Dalam meneliti tumbuhan atau limbah Eceng Gondok tersebut, keduanya dibimbing oleh Dr. Maswati Baharuddin, S.Si , M.Si, dosen jurusan kimia, berkonsentrasi di bidang biokimia. Dalam perjalanannya yang dianggap cukup lama itu, Heri bersama Achmad, panggilannya, saling memotivasi untuk menggapai apa yang diinginkan itu.
 
Saya bersama teman dari jurusan fisika mulai melakukan riset semenjak semester empat. Karena di kimia itu ada beberapa aspek, jadi mengenai prosesnya itu dihasilkan dari kimia dan untuk menentukan arahnya kemana itu digunakan ilmu fisika, jadi kita berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan fisika, kata Heri saat ditemui di ruang jurusan kimia FST UIN Alauddin Makassar Selasa, (02/05/2018).

Heri mengatakan temuan listrik dari tumbuhan Eceng Gondok tersebut, sebelum ada event lomba yang diadakan di UGM Jogjakarta sudah ada. Karena momennya dan sesuai dengan event lomba yang diadakan sehingga, kita langsung daftar kemudian kirim abstrak, kata Heri.
Awalnya kata Heri, yang mengirim abstrak sebanyak 500 tim yang kirim, diterima 180 abstrak. Dari 180 itu kemudian disuruh kirim full paper dan yang lolos seleksi hanya 5 tim yakni, 
Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, UIN Alauddin Makassar, dan Universitas Negeri Surabaya.
Lima tim yang lolos itu kemudian diundang untuk mempresentasekan hasil temuannya. Kegiatan itu diadakan di Fakultas Teknik Departemen Teknik Nuklir UGM Jogjakarta. Tim juri yang menilai ada tiga orang, Alhamdulillah kami dapat juara tiga, ungkap Heri.
Heri pun bercita-cita untuk terus mengembangkan hasil temuannya itu hingga bisa diterapkan dan dinikmati oleh masyarakat. Hanya saja dia masih terkendala dengan dana. Untuk kegiatan lomba saja, tambahnya, ia cukup kesulitan karena anggaran yang dikasi dari fakultasnya kurang cukup sehingga harus menambahnya.
Sedangkan, kalau temuannya itu ingin dikembangkan. Anggaran yang dibutuhkan, sekitar 30 jutaan keatas, kata mahasiswa asal Pulau Jawa itu.
 
 
 
Previous Post Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Gelar Rakor Persiapan Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Next Post 569 Dinyatakan Lulus SNBP UIN Alauddin, Prodi Kedokteran Paling Diminati